Friday, June 04, 2010

Menjelajah Sembilan Bukit Penderitaan

Sabtu, 22 Mei 2010 | 10:09 WIB
KOMPAS images/FIKRIA HIDAYAT
Alam merangkul anaknya Ahmad Adi di kebekuan puncak Gunung Rinjani.
KOMPAS.com — Menerkam hawa dingin Gunung Rinjani merupakan pengalaman tak terlupakan. Menyusuri 9 bukit penderitaan adalah tantangan yang melelahkan. Konyol jika salah melangkah, maka jurang di depan bakal menunggu kita. Kendati demikian, beban berat, letih, dan ngantuk seolah sirna begitu sampai di Danau Segara Anak. Acara mancing pun dimulai!
Jika mas-mas dan mbak-mbak melewati 9 bukit penderitaan, sebaiknya persiapkan mental yang kuat.
Gunung Rinjani memiliki ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, mendominasi sebagian besar luas Pulau Lombok di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Terletak di sebelah timur Pulau Bali, dapat ditempuh dengan bus langsung Jakarta-Mataram dengan menyeberang menggunakan feri dua kali (Selat Bali dan Selat Lombok). Dapat juga ditempuh dengan menggunakan pesawat terbang dari Bandara Ngurah Rai, Bali.
Gunung Rinjani adalah gunung merapi tertinggi kedua di Indonesia di luar pegunungan Irian Jaya. Gunung Rinjani masuk dalam kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani, dengan luas taman sekitar 40.000 hektar. Dikelilingi oleh hutan dan semak belukar seluas 76.000 hektar.
Gunung Rinjani memiliki kawah dengan lebar sekitar 10 kilometer, terdapat danau kawah yang disebut Danau Segara Anak dengan kedalaman sekitar 230 meter. Air yang mengalir dari danau ini membentuk air terjun yang sangat indah, mengalir melewati jurang yang curam. Danau Segara Anak ini banyak terdapat ikan sehingga sering digunakan untuk memancing. Dengan warna airnya yang membiru, danau ini bagaikan anak lautan, karena itulah disebut "Segara Anak".
Memasuki musim kemarau, udara dingin di Gunung Rinjani mulai merambati tim petualang. Saat itu tim saya berjumlah 9 orang; dua wanita dan tujuh pria. Satu di antaranya mahasiswa Universitas Mataram yang bertugas sebagai guide. Ada Siswa, Joko, Erik, Hera, Rokib, Aden, Arman, Wawan, dan saya.
Perjalanan dimulai dari pos pertama. Setelah turun dari mobil, tim disambut oleh pemandangan alam pegunungan yang indah. Memasuki Desa Sembalun cuaca makin kentara dinginnya. Selain Sembalun Lawang, ada satu jalur pendakian, yakni Desa Senaru yang terletak di wilayah Lombok Barat. Jaraknya 80 km dari Kota Mataram, berada di sebelah utara lereng Rinjani.
Penduduk Desa Sembalun terlihat ramah. Rata-rata mata pencarian mereka adalah bercocok tanam. Hasilnya dijual ke pasar. Kebanyakan dari mereka bercocok tanam sayur-sayuran seperti kol, cabai, bawang, juga kentang.
Ketika hari mulai senja, mereka buru-buru pulang. Maklum di desa sangat jarang penerangan. Kalau keluar rumah, penduduk hanya menggunakan penerangan senter atau oblik. Itu pun kalau mereka bersedia disapu hawa dingin pegunungan yang menggigil.
Kami sempat kemalaman. Jadi, terpaksa harus menginap di pos penjagaan. Sementara perjalanan diteruskan keesokan hari.
Esoknya, tepat pukul 07.00, tim mulai melakukan packing. Pengecekan logistik, tenda, dan pakaian harus dilakukan ulang. Mengingat gunung yang hendak kami daki bukan sembarang gunung. Belum lagi tim petualang tidak mengenal medan. Wajar jika kami harus menyiapkan peralatan yang memadai.
Pada saat mentari muncul dari balik perbukitan, perjalanan tim petualang Aji dimulai. Sembilan orang berangkat bersamaan. Awalnya kami melalui perkebunan dan persawahan. Jalur yang kami lewati masih datar-datar saja. Untuk memasuki pos kedua dibutuhkan waktu 3-4 jam.
Antara pos dua dan tiga jaraknya dibutuhkan waktu 1,5-2 jam. Dari sini medan pendakian makin curam, hampir 90 derajat. Kalau tidak berhati-hati, bisa jadi gulung kuming dan masuk jurang.
Begitu sampai di pos ketiga, tim beristirahat sejenak. Makan-makan, nyemil, tidur dan shalat bagi yang Muslim. Pemandangan di pos ketiga tak begitu mengasyikkan. Banyak ranting dan pohon tumbang, sedangkan belakangnya terdapat jurang yang curam.
Makanan dicolong kera
Akibat meremehkan 9 bukit penderitaan, banyak teman-teman yang pingsan di tengah jalan. Mereka yang tak kuat merengek minta pulang.
Istilah 9 bukit penderitaan atau penyesalan ini baru kali pertama kami dengar. Sebelumnya seorang teman dari Universitas Mataram berpesan demikian, "Jika mas-mas dan mbak-mbak melewati 9 bukit penderitaan, sebaiknya persiapkan mental yang kuat. Sebab, tidak sedikit para pendaki yang drop dan balik kucing. Beruntung bagi mereka yang pulang. Sial bagi mereka yang pingsan di tengah jalan, stres, atau hilang."
Semula kata-kata mereka tak kami gubris. Pikir kami, ah, biar 9 bukit penderitaan atau 20 bukit penderitaan sama saja. Yang penting kami tidak melakukan gangguan terhadap lingkungan, maka kami jamin semua beres.
Sembilan bukit penderitaan ini terletak di atas pos ketiga. Saat itu kami memutuskan untuk meneruskan perjalanan. Mungkin karena hari masih terang, jadi tak ada salahnya diteruskan.
Rupanya pendakian di gunung tertinggi kedua se-Indonesia itu cukup menguras tenaga dan pikiran. Tantangan yang sesungguhnya menghadang.
Keluar masuk hutan merupakan makanan kami. Hutan di Gunung Rinjani termasuk hutan jenis heterogen dan homogen pada daerah daerah tertentu. Pada ketinggian 1.000-2.000 meter di atas permukaan laut dapat ditemui jenis tumbuh-tumbuhan seperti beringin (Ficus superb), garu (Dysoxylum sp), bayur, dan perkebunan penduduk yang ditanami sayur-sayuran. Pada ketinggian 2.000-3.000 meter di atas permukaan laut, vegetasi yang dominan adalah cemara gunung (Casuarina junghuniana). Pada ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut ke atas hanya terdapat jenis rumput-rumputan dan bunga abadi (edelweiss).
Beban ransel seberat 30 kilogram yang mengganduli punggung mulai terasa sampai ke sendi-sendi. Belum lagi kami harus naik turun lereng terjal. Kaki terasa ngilu dan sakit untuk diajak berjalan cepat. Langkah-langkah kaki kami begitu pelan dan bertahap. Gunung Rinjani ini benar-benar sulit ditaklukkan.
Benar kata teman-teman dari Universitas Mataram. Ketika memasuki 9 bukit penderitaan, tubuh kami bagai dihantam martil. Tidak sedikit teman-teman yang mengaku kesulitan menaklukkan bukit tersebut.
Wajah mereka menunjukkan keletihan dan ketegangan. Bahkan ada yang pingsan. Udara dingin yang turun membuat mata mengantuk. Dua perempuan dari tim petualang sempat stres. Mereka merengek minta pulang. Setelah diberi penjelasan, mereka akhirnya pasrah dan meneruskan perjalanan.
Beberapa kali kami sempat berhenti untuk mengatur napas, kemudian dilanjutkan kembali. Jujur, medan gunung Rinjani–sembilan bukit penderitaan–sangat jarang kami temui.
Dari kejauhan kami melihat sebuah bukit yang tingginya hampir 90 derajat. Semula kami mengira jika sampai di atas, maka kami akan sampai di pos keempat, yakni Pelawangan Sembalun. Nyatanya begitu berhasil melintasi bukit pertama, di depannya sudah menanti bukit kedua, ketiga, dan seterusnya hingga sembilan bukit. Konyol, jika kami salah melangkah, jurang bakal menanti di depan.
Kalau boleh menilai, jalur Gunung Rinjani hampir semua ada di gunung-gunung Jawa Timur dan Jawa Tengah. Curam dan terjal. Dari mulai Gunung Semeru, Gunung Arjuno-Welirang, Gunung Penanggungan, Gunung Lawu, Gunung Merapi-Merbabu, dan Gunung Slamet-Sindoro-Sumbing.
Kendati demikian, kami bukan tim pecundang. Perjalanan masih panjang. Pemandangan alam Gunung Rinjani membuat semangat kami berkobar. Sembilan bukit penderitaan adalah titik awal menuju puncak.
Setelah 5 jam berjalan, akhirnya kami sampai di Pelawangan Sembalun, pos terakhir sebelum menuju puncak. Di sini kami bisa melihat Danau Segara Anak yang berwarna kebiru-biruan. Indah dipandang mata.
Cuma yang menyesalkan, sesampai di Pelawangan Sembalun kami disambut ratusan primata liar berekor panjang. Mereka datang bergerombol seperti hendak mengeroyok.
Kera-kera ini suka mengganggu kemah para pendaki. Mereka pandai membuka tenda dan mengambil makanan. Di saat lengah, seekor kera mendekat dan mencuri logistik. Kemudian ia lari ke bibir jurang bersama lainnya. Di sana ia berpesta bersama teman-temannya.
Malamnya kami bertemu dengan penduduk yang turun dari puncak seusai melakukan ritual. Mereka berbondong membawa obor. Mereka berpesan supaya kami berhati-hati membawa logistik. Sebab, primata itu sewaktu-waktu bisa mencuri makanan kami. Dulu, kata penduduk, kera-kera tersebut masih alami. Tapi setelah kedatangan pendaki bule, kera-kera ini jadi manja. Mereka sering diberi makanan keju, roti, kornet, mie instan, dan sebagainya. Maka, salahkan bule jika kera-kera itu jadi pencuri ulung.
Mancing ikan dan kungkum air panas
Hari itu kami istirahat total karena besok masih harus meneruskan perjalanan ke puncak. Tepat pukul 03.00, perjalanan diteruskan. Bedanya kali ini kami harus meninggalkan barang bawaan, kecuali membawa back packing berisi makanan secukupnya.
Butuh waktu 4 jam menuju puncak. Hanya saja kami sempat kewalahan menaklukkan jalur berkerikil dan berpasir. Kami pun mencapai puncak sebelum sunrise. Dari atas pemandangan kepulauan Lombok sangat indah. Bibir-bibir pantai yang melengkung terlihat sangat jelas. Pun Danau Segara Anak.
Konon, menurut penduduk, puncak Gunung Rinjani diyakini masyarakat Lombok sebagai tempat bersemayam ratu jin, penguasa Gunung Rinjani yang bernama Dewi Anjani. Dari puncak ke arah tenggara terdapat sebuah kaldera lautan debu yang dinamakan Segara Muncar.
Pada saat-saat tertentu dengan kasatmata dapat terlihat istana Ratu Jin. Pengikutnya adalah golongan jin yang baik-baik. Menurut kisah masyarakat Lombok, Dewi Anjani adalah seorang putri raja yang tidak diizinkan oleh ayahnya menikah dengan kekasih pilihannya. Maka, ia pun menghilang di sebuah mata air yang bernama Mandala dan akhirnya menjadi penguasa dunia gaib.
Percaya atau tidak, toh puncak Rinjani sampai kini diyakini sebagai tempat yang wingit. Namun, kedatangan kami bukan untuk mengganggu penunggu Rinjani. Kami datang dengan damai sambil mengibarkan bendera Merah Putih berkibar di puncak Rinjani berikut almamater kebanggaan. Ini adalah momen tak terlupakan. Kami pun mengabadikannya lewat kamera poket.
Satu jam di puncak membuat tubuh menggigil disapu angin. Kami turun dan memutuskan untuk ke danau. Sekali lagi, perjalanan ke Danau Segara Anak kami tempuh dengan super hati-hati. Selain terjal juga berbatu-batu. Kalau perlu merambat dan merangkak untuk sampai ke bawah. Kadang harus berpegangan pada akar-akar yang menjuntai di bibir tebing agar tak terjatuh. Terus terang kami hanya geleng kepala melihat rute yang curam. Semoga saja tak memakan korban jiwa.
Sesampai di danau, tak ada yang bisa mewakili kegembiraan tim. Seketika rasa letih sehabis memanggul beban berat tiba-tiba sirna.
Warna air kebiru-biruan Danau Segara Anak telah menyejukkan kami. Inilah salah satu keeksotisan Gunung Rinjani, yakni Danau Segara Anak yang terbentuk secara vulkanik akibat letusan Gunung Rinjani. Danau ini terletak di ketinggian 2.800 meter di atas permukaan laut, kaya akan flora fauna.
Kekayaan danau ini sering dieksploitasi oleh penduduk setempat dengan mengambil ikan-ikannya. Namun, satu yang perlu dicatat disini adalah adanya kearifan lokal penduduk setempat sehingga eksploitasi tidak sampai menimbulkan kerusakan lingkungan. Ikan-ikan yang banyak terdapat di danau ini adalah ikan mas, mujair, dan ikan harper. Pada Februari 2005, tim pendaki dari Astacala berhasil menombak ikan mas seberat 3,5 kg.
Danau Segara Anak dipercaya masyarakat sekitar mempunyai tuah yang dapat menyembuhkan penyakit, juga untuk pemujaan mendapatkan benda-benda yang sakti.
Di dekat Danau Segara Anak terdapat gunung kecil yang disebut Gunung Baru. Jarang orang yang bisa ke puncak Gunung Baru tersebut walaupun menurut informasi sudah ada jalur menuju ke sana. Bisa jadi hal ini disebabkan Gunung Baru tersebut masih aktif dan mengeluarkan gas.
Seorang pendaki menyempatkan diri memancing. Ikan di danau sangat besar seukuran paha orang dewasa. Kebanyakan ikan harper. Konon, ikan ini dulunya ditanam oleh Presiden Soeharto.
Seorang pendaki malah langsung menceburkan diri ke air. Kendati kadar air bercampur belerang, tak membuat pendaki risi.
Kebahagiaan tim tidak berhenti sampai di situ. Usai membakar ikan di depan tenda, malamnya kami diajak ke pemandian air panas. Letaknya tak jauh dari danau. Pemandian tersebut memiliki 2-3 pancuran. Airnya bersumber dari atas gunung. Seperti pemandian air panas di Pacet, Jawa Timur, di sini juga mengandung belerang. Cocok bagi Anda yang memiliki masalah dengan kulit. Soal jerawat, panu, dan kadas, kami jamin pasti hilang.
Cukup lama kami berendam sampai-sampai lupa kalau hari sudah larut. Tak lama kami memutuskan kembali ke tenda karena esoknya harus kembali meneruskan perjalanan pulang. Kami mengambil rute Senaru. Sempat pula tim kehabisan air selama perjalanan turun. Tetapi alhamdulillah, tim saya berhasil turun gunung tanpa cacat sedikit pun. (Noviyanto Aji)

Air Suci Disemayamkan di Borobudur

Selasa, 25 Mei 2010 | 03:05 WIB
Robert Adhi Ksp/KOMPAS
Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah
MAGELANG, KOMPAS.com--Para biksu dan umat Buddha menyemayamkan air suci Waisak 2010 di altar utama pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin, ditandai dengan prosesi dan persembahyangan secara khusyuk.
Mereka mengambil air itu dari Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung, Jateng, di kawasan lereng Gunung Sindoro, diletakkan di kendi dan tandu, untuk selajutnya diarak menggunakan mobil bak terbuka dengan pengawalan aparat kepolisian menuju Candi Borobudur.
Rombongan pembawa air tiba di pelataran zona I Candi Borobudur sekitar pukul 14.35 WIB. Puluhan biksu terlihat membawa kendi itu, sedangkan sejumlah kendi lain ditandu oleh beberapa umat, diturunkan dari mobil bak terbuka yang dihias dengan janur dan spanduk.
Mereka berjalan secara khusyuk melewati hamparan karpet berwarna kuning emas menuju altar utama di sebelah barat daya pelataran zona I Candi Borobudur.
Altar utama itu terlihat dihias dengan aneka warna lilin, buah-buahan, rangkaian bunga, dan patung Sang Buddha berwarna kuning emas.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) Jawa Tengah, David Hermanjaya, terlihat menyalakan lilin, sedangkan para biksu meletakkan kendi masing-masing di altar itu.
Ratusan umat Buddha duduk bersila di hamparan karpet tampak memanjatkan doa. Para biksu antara lain berasal dari Sangha Mahayana, Theravada, dan Tantrayana tampak bergantian berdiri di depan altar untuk membacakan doa yang disebut sebagai paritha suci dan sutra.
Langit di atas candi Buddha terbesar di dunia yang dibangun sekitar abad ke-8 masa Dinasti Syailendra itu dan kini menjadi warisan budaya dunia tersebut terlihat cerah.
Para wisatawan nusantara dan mancanegara tampak menyaksikan prosesi penyemayaman air suci Waisak itu.
Wakil Sangha Mahayana Tanah Suci Indonesia yang juga salah seorang pimpinan Wihara Avalokitesvara Jakarta, Suhu Dwi Virya, mengatakan, air suci itu sebagai salah satu sarana puja bakti umat saat merayakan Tri Suci Waisak.
Puncak perayaan Waisak akan jatuh pada Jumat (28/5) ditandai dengan meditasi detik-detik Waisak 2010 pada pukul 06.00-07.03 WIB.
Hari Waisak untuk merayakan tiga peristiwa suci bagi umat Buddha yakni kelahiran Sidharta Gautama, pencapaian penerangan sempurna Buddha Gautama, dan mangkat Sang Buddha.
Ia mengatakan, air suci sebagai simbol jalan kehidupan rendah hati umat Buddha. "Air dalam Buddhis menjadi simbol atas unsur kehidupan, ciri manusia yang rendah hati, tidak sombong supaya tidak hidup menderita. Kesombongan akan mengakibatkan kerugian diri sendiri dan orang lain," katanya.
Menurut rencana para biksu dan umat Buddha akan mengambil api dharma dari sumber api alam di Mrapen, Kabupaten Gorobogan, Jateng, pada Selasa (25/5), untuk selanjutnya di arak menuju pelataran Candi Borobudur. Air suci dan api dharma itu menjadi sarana puja bakti yang utama bagi umat Buddha saat puncak Waisak 2010.

Menarik di Candi Borobudur

Selasa, 25 Mei 2010 | 13:21 WIB
KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT
Wisatawan asing berada di dekat stupa di sekitar puncak Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Selasa (25/5/2010). Candi ini dibangun sekitar abad VIII pada masa wangsa Syailendra berkuasa. Tahun 1991 Candi Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia oleh UNESCO.
 
MAGELANG, KOMPAS.com — Mulai bulan ini menjadi waktu yang tepat mengabadikan Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, karena didukung dengan cuaca yang cerah. Selain itu, menjelang perayaan Waisak 2010, sejumlah momen wisata religius menarik dapat kita abadikan di candi warisan budaya dunia ini.

Para pecinta fotografi lanskap dapat memilih beberapa spot untuk merekam keindahan candi. Itu bisa dimulai dari saat matahari terbit. Namun, kompleks candi terbuka untuk umum pukul 06.00 sehingga ada izin khusus jika kita ingin berada di kompleks candi sebelum fajar terbit.

Jika tidak bisa masuk lebih awal untuk masuk ke kompleks candi, maka kita bisa memilih pergi ke atas bukit kawasan sekitar candi, seperti di Dusun Kalangan atau Gunung Bakal Desa Maitan.

Sangat dianjurkan berangkat ke atas bukit saat pagi buta sekitar pukul 04.00 sehingga ketika sampai di lereng atau sekitar puncak bukit kita bisa merekam lanskap candi dengan puluhan stupa yang menjulang menembus kabut pagi sambil ditemani cahaya matahari terbit.

Di bagian barat luar kawasan kompleks candi terdapat persawahan. Dari titik tersebut, saat sore hari, kita bisa merekam hijaunya sawah dan pepohonan dengan latar belakang puncak candi. Di sekitar ini kita juga bisa merekam keasrian perkampungan penduduk.

Menuju spot tersebut, Anda lebih disarankan menggunakan ojek atau sepeda motor yang bisa disewa dengan murah. Penggunaan sepeda motor bisa membantu kita lebih leluasa menelusuri perkampungan tradisional di sekeliling kompleks candi.

Setelah menghabiskan waktu di luar kompleks candi, tentunya kita bisa melanjutkan memotret di dalam kawasan candi. Seperti umumnya foto-foto Candi Borobudur yang banyak beredar, tentu kita juga bisa menciptakan foto-foto serupa. Setiap waktu kita bisa merekam candi hingga kompleks ditutup menjelang petang pukul 17.00.

Momen Waisak

Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) tahun ini kembali menyelenggarakan Waisak di Candi Borobudur. Detik-detik Tri Suci Waisak berlangsung pada Jumat 28 Mei sejak pukul 06.00 hingga pukul 21.00. Nah, momen tersebut menjadi daya tarik lebih.

Menjelang Waisak, kawasan candi berbenah. Sejumlah persiapan, seperti pembuatan altar, dilakukan di dekat candi. Malam hari saat perayaan Waisak, candi bermandi cahaya. Berkas cahaya lampu yang berpendar di antara stupa tentu menarik untuk diabadikan.

"Saat Waisak, candi selalu banyak pengunjung, 24 jam ada terus orang. Kami pun yang berdagang suvenir jadi ikut ramai," terang Sumini, salah seorang pedagang kerajinan di kompleks candi. FIA

Cincin Darah Halal jika Diganti Sperma

 Ardi Bakrie dan Nia Ramadhani menunjukkan cincin pernikahan mereka usai menjalani prosesi akad nikah di Ballroom Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, Kamis  (BANAR FIL ARDHI).


Bahsul Masail FMPP Se-Jawa-Madura
Jumat, 4 Juni 2010
10:02 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com

— Bahsul Masail Forum Musyawarah Pondok Pesantren (FMPP) Se-Jawa-Madura di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur, memberikan panduan memutuskan permasalahan aktual yang terjadi di masyarakat. Salah satunya, forum bahsul masail memutuskan haram hukumnya memakai cincin perkawinan yang terbuat dari campuran darah manusia.

"Pemakaian cincin dari darah termasuk najis sehingga hukumnya haram. Untuk mewujudkan keluarga sakinah mawadah warahmah tidak harus membuat cincin dari darah," kata Ali Musthofa Said, juru bicara Komisi B Bahsul Masail FMPP, kepada wartawan, Kamis (3/6/2010) petang.

Ali Musthofa menjelaskan, pembahasan soal cincin dari darah itu mengacu pada kasus cincin pernikahan termewah tahun ini antara Anindra Ardiansyah Bakrie alias Ardie Bakrie dan pemain sinetron Nia Ramadhani yang berlangsung 1 April lalu.

Dalam pernikahan termewah tahun ini karena dikabarkan menelan biaya miliaran rupiah itu, pasangan Ardie Bakrie dan Nia Ramadhani memesan khusus cincin pernikahan dari Bangkok, Thailand. Warna merah yang ada di cincin merupakan percampuran darah kedua pasangan itu.

Penggunaan cincin tersebut justru dianggap halal jika darah di dalamnya diganti dengan sperma. Hal ini disampaikan pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, KH Athoillah Solahuddin, di sela-sela pelaksanaan bahsul masail.

Athoillah berpendapat, kandungan sperma adalah halal dibandingkan darah yang dipergunakan Nia Ramadhani untuk menghias cincin nikahnya. "Sperma justru halal daripada darah yang jelas-jelas najis," kata Athoillah berkelakar.

Menurut pandangannya, darah adalah zat yang najis dan membatalkan kesucian jasmani seorang Muslim. Karena itu, sangat tidak tepat jika Nia Ramadhani dan Ardie Bakrie mengenakan cincin tersebut sebagai ikatan pernikahan mereka. Athoillah memastikan, seluruh kegiatan ibadah, termasuk shalat, yang dilakukan kedua pasangan itu tidak sah selama mengenakan cincin tersebut.

@kompas.com
                      

Memantau rumah dari jarak jauh




PINTU rumah, pagar dan tingkap sudah pun berkunci, tetapi tiada siapa yang menafikan wujud perasaan bimbang apabila terpaksa meninggalkan rumah untuk satu tempoh masa yang lama jika bercuti atau mempunyai tugasan kerja di luar.
Perasaan sebegini wujud dalam diri sesiapa sahaja. Ini kerana, dengan jarak jauh yang memisahkan seseorang dari kediamannya, setiap individu mahu memastikan kawalan keselamatan terpelihara tanpa diceroboh sesiapa.
Biarpun semua aspek keselamatan telah diambil, tiada sesiapa mampu mengatakan rumah berada dalam keadaan 100 peratus selamat. Namun, apabila pemantauan dapat dilakukan dari jarak jauh, perasaan lega pasti segera menerpa apabila melihat rumah dalam keadaan selamat tanpa ada tanda-tanda diceroboh.
Seiring kemajuan teknologi, sistem kawalan dari jarak jauh kini semakin dikomersialkan dan dikenali sebagai sistem Automasi Bangunan Noxel. Ia bukan sahaja menggunakan panel sentuh sepenuhnya, tetapi turut memikul tanggungjawab sebagai kawalan sistem elektrik di dalam rumah secara keseluruhan.
Bayangkan, walaupun berada jauh dari kediaman, seseorang itu bukan sahaja mampu mengawal sistem keselamatan rumah melalui kamera litar tertutup (CCTV), tetapi mampu menutup lampu, memasang muzik, menutup televisyen dan sebagainya.
Menurut Ketua Pegawai Eksekutif Kumpulan Noxel International, Farbod Sadeghian, sistem Automasi Bangunan Noxel boleh dipasang di semua jenis kediaman sama ada apartmen kecil, villa mahu pun istana.
KINI anda boleh bercuti dengan aman apabila peranti Noxel membolehkan anda memantau keadaan rumah menerusi telefon bimbit.


"Kami juga boleh memasang sistem automasi ini di pejabat, pusat persidangan, bilik darjah, restoran atau di mana sahaja dengan hasilnya adalah sistem kawalan elektrik dan elektromekanikal kediaman mudah hanya di hujung jari.
"Sekiranya ada yang keliru mengenai sistem ini, ia sebenarnya adalah mengenai kawalan lengkap ke atas semua suis utama termasuk kipas, lampu, suhu bilik, muzik, televisyen dan akses keselamatan," katanya.
Jelas Farbod, semua kawalan tersebut boleh dilakukan dengan sebuah panel skrin sentuh Crestron tanpa wayar yang istimewa yang boleh diakses dengan sebarang model telefon skrin sentuh sekali gus memudahkan kawalan dari jarak jauh.
"Pemasangan kabel sistem ini juga adalah mudah dan mampu dilakukan sendiri oleh pemilik kediaman apabila mereka bercadang untuk menukar laluan kawalan kepada produk elektronik lain dengan kapasiti yang sama.
"Bagaimanapun bantuan teknikal daripada Noxel perlu apabila membesarkan saiz kawalan. Kos adalah bergantung kepada saiz kawalan dan bermula dengan RM10,000 bagi kediaman kecil sehingga RM50,000 bagi sebuah rumah," katanya.
Dalam pada itu katanya, panel skrin sentuh berkenaan terdapat dalam pelbagai pilihan, bergantung kepada kapasiti kawalan sama ada bilik mahupun kediaman. Ia juga terdapat dalam pelbagai konfigurasi dan warna untuk disesuaikan dengan gaya hidup dan dekorasi kediaman.



"Setiap kali anda masuk ke dalam rumah, anda tidak perlu lagi dikelirukan dengan barisan suis lampu, kipas, pendingin hawa yang banyak kerana semuanya kini dilabel dengan mudah dalam panel skrin sentuh.
"Walaupun anda berada di ruang tamu, kawalan pagar, CCTV, pencahayaan bilik tidur dan dapur atau keseluruhan rumah berada di dalam tangan anda," katanya.
Pilihan selebriti
Bakal mendirikan rumah tangga tidak lama lagi, hos terkenal, Xandria Ooi antara individu yang memilih untuk melengkapkan kediamannya dengan sistem Automasi Bangunan Noxel bagi kediaman barunya bersama suami.
"Selain memudahkan kawalan elektrik dan elektronik di dalam rumah, soal keselamatan amat penting. Dengan adanya sistem kawalan keseluruhan rumah ini, semuanya menjadi mudah dan saya dapat memantau penggunaannya dari jauh.
"Sistem ini amat penting bagi individu seperti saya yang sering menjalankan kerja luar lebih-lebih lagi apabila tiada sesiapa di rumah," kata Xandria.
Bekas Ratu Cantik Malaysia 2008, Soo Wincci pula berkata, dia sering terkeliru dengan suis elektrik yang pelbagai dan sering tertekan suis yang salah setiap kali hendak memasang lampu atau kipas.
"Saya perlu melabel semua suis yang ada di dalam rumah bagi mengelakkan kekeliruan. Tetapi dengan sistem baru ini, ia menyelesaikan semua masalah saya kerana penetapan dan label elektronik memudahkan keseluruhan kawalan," katanya.
WINCCI (kiri) dan Xandria memilih untuk melengkapkan kediaman mereka dengan peranti pintar ini.


Beliau juga memberitahu, rumahnya pernah dimasuki pencuri sehingga membuatkannya sering bimbang apabila berada di luar rumah meskipun semua aspek keselamatan telah diambil.
"Apabila saya dapat memantau keselamatan rumah melalui iPhone, perasaan bimbang hilang kerana saya dapat melihat keadaan rumah saya dari jarak jauh," katanya.
Dalam pada itu, Noxel turut menjadi rakan kongsi kepada Da Vinci Prestige, pengeluar perabot berjenama dengan menjalankan demonstrasi pemasangan sistem automasi bangunan ke atas rangkaian perabot berasaskan pencahayaannya.
Pengurus Pembangunan Perniagaan Da Vinci Prestige Sdn. Bhd., Michael Lee berkata, kemajuan teknologi meningkat seiring kehendak dunia yang mahu menyerapkan teknologi-teknologi berkenaan dalam kehidupan seharian.
"Noxel menyediakan penyelesaian sofistikated yang mampu berhubung dengan pelanggan dengan satu jalan mudah. Saya yakin mereka yang menghargai produk Da Vinci akan turut menghargai teknologi automasi Noxel tanpa ragu," katanya.
Katanya lagi, beliau berharap melalui kerjasama dengan Noxel, Da Vinci dapat meluaskan penglibatan dalam menyediakan pengalaman rumah mewah yang selesa, bergaya dan gembira untuk diduduki.

Oleh ROSMALINA ABD. KADIR



rosmalina.kadir@kosmo.com.my


PERANTI pintar Noxel bukan sahaja berfungsi sebagai sistem sekuriti rumah tetapi juga mengawal sistem elektrik dan elektronik kediaman.

Thursday, June 03, 2010

Keindahan Istanbul gamit pelancong




MENGISI masa lapang dengan melancong merupakan satu riadah yang pastinya memberikan seribu kenangan terindah untuk dipahat dalam memori.
Masakan tidak kerana selain dapat melawat tempat-tempat bersejarah, ia turut membolehkan kita melihat keindahan negara luar.
Bagi mereka yang merancang untuk bercuti ke luar negara, Turki merupakan sebuah negara yang patut anda lawati kerana sejarahnya yang terbilang menggamit segala yang terindah antara dua benua dunia iaitu Benua Asia dan Eropah.
Untuk itu, Poto Travel & Tours Sdn. Bhd. menyediakan pakej pelancongan selama 10 hari lapan malam kepada mereka yang ingin menyaksikan keindahan bumi Turki terutama ibu negaranya, Istanbul.
Menurut Eksekutif Pelancongannya, Suziliana Abd. Rahim, pakej tersebut lazimnya ditawarkan dengan penerbangan Gulf Air dan akan transit di Bahrain. Tetapi bermula awal bulan Mei ini, para pelancong yang membeli pakej tersebut akan diterbangkan ke Istanbul dengan Sistem Penerbangan Malaysia (MAS).
Penerbangan tersebut merupakan penerbangan terus dari Kuala Lumpur yang mengambil masa lebih kurang 12 jam.
''Sebelum ini sekiranya menggunakan penerbangan Gulf Air, para peserta akan transit dan bermalam selama satu malam di Bahrain.
''Tetapi bermula awal Mei ini, para peserta akan diterbangkan terus dari Kuala Lumpur ke Istanbul dan ini lebih menjimatkan masa,'' ujarnya ketika ditemui di Kuala Lumpur, baru-baru ini.
Menurut Suziliana lagi, pakej tersebut ditawarkan pada harga RM5,688 yang meliputi tiket pergi balik dari Kuala Lumpur ke Istanbul (kelas ekonomi), penginapan hotel (bertaraf tiga atau empat bintang), segala lawatan yang diaturkan termasuk tiket-tiket untuk memasuki tempat lawatan, pengangkutan, makanan, caj visa dan cukai lapangan terbang.
Tambah beliau, Istanbul merupakan sebuah negara yang mempunyai empat musim seperti negara-negara empat musim yang lain.
Setiap bulan pasti ada permintaan untuk pakej ke Istanbul dan yang pasti setiap bulan juga pasti ada penerbangan ke sana.
Ujar Suziliana lagi, selain Istanbul, pakej itu akan membawa para peserta melawat ke Bursa, Pamukkale, Konya, Cappadocia, Bolu dan Ankara.
''Pakej ini pastinya memberikan kepuasan kepada para peserta tetapi ia sedikit memenatkan kerana perjalanan dari satu tempat ke satu tempat mengambil masa lebih daripada dua jam.
''Untuk itu bagi pakej ini, para peserta tidak hanya tinggal di satu hotel malah ia akan bermalam di setiap tempat yang dikunjungi.
''Peserta akan dibawa ke setiap lokasi dengan menaiki bas bagi membolehkan mereka menikmati panorama indah di sepanjang perjalanan,'' katanya lagi.
Bercerita lanjut mengenai lawatan tersebut, Suziliana memberitahu, para peserta akan dibawa berkunjung ke tempat wajib iaitu Masjid Biru (Blue Mosque) dan juga Istana Topkapi.
Ini kerana Masjid Biru yang dibina pada tahun 1561 dengan enam menara tinggi merupakan lambang kejayaan kerajaan Ottoman ketika itu.
Ia dipanggil Masjid Biru kerana keindahan jubin dan mozek birunya yang melatari dinding serta beberapa bahagian kubah masjid ini.
Rata-rata kawasan masjid ini dilengkapi dengan marmar biru tua serta batu granit yang amat besar.
Sementara itu, Istana Topkapi, Istanbul pula menempatkan khazanah kerajaan Islam termasuk janggut nabi dan pedang empat khalifah serta Melvana, bandar para sufi.
Bukan itu sahaja, peserta juga berpeluang membeli-belah di pasar sutera, pasar rempah/herba dan Grad bazar.
Selain tempat-tempat yang telah ditetapkan untuk dilawati, para peserta turut diberikan tiga lagi tempat lawatan untuk dipilih.
Bagaimanapun kos untuk memasuki kawasan tersebut akan ditanggung sendiri oleh para peserta.
Pelancongan pilihan yang ditawarkan ialah belon udara panas, menaiki feri menyeberangi Selat Bosphorus dan mandian Turki.
Sebarang pertanyaan bolehlah menghubungi terus Poto Travel &Tours di talian 03-92006640 atau layari laman web www.pototravel.com.my untuk keterangan lanjut.

Oleh mariatul qatiah zakaria



maria.zakaria@utusan.com.my

Australia...Unik & romantik

BERADA pada jarak 6,616 kilometer dari Kuala Lumpur, pastinya ada kelainan dan keunikan yang ditawarkan Australia berbanding negara jiran seperti Singapura, Indonesia atau Thailand.
Paling menyerlah keindahan alam semulajadi yang menjadi tarikan utama di sebalik kemajuan negara itu. WAVE Rock atau batu ombak berusia 2,500 tahun ini menjadi tarikan pelancongan di Hayden, Australia.


 
Sydney misalnya biar pun amat terkenal dengan status metropolitan namun kota itu menawarkan keunikan tersendiri. Pelbagai destinasi yang mesti dilawati ada di Sydney antaranya Opera House, Sydney Harbour Bridge, Akuarium Sydney, pantai Bondi, Masjid Gallipoli, The Rocks Market, Paddy‘s Market, The Australia Reptile Park dan Taman Marks.
Sydney Opera House mempunyai reka bentuk bangunan abad ke-20 yang unik sememangnya terkenal. Kedudukannya berdekatan Sydney Harbour Bridge di Darling Harbour menjadikan kedua-duanya mercu tanda Australia. Daya tarikan rumah opera itu adalah reka bentuknya yang bersumberkan cengkerang laut.
Selain objek pelancongan, rumah opera itu menjadi pusat seni termasuk teater muzikal, opera, balet dan teater. Reka bentuknya berdasarkan kerja arkitek dari Denmark, Jorn Utzon. Bangunan ikonik itu terletak bersebelahan dengan Jambatan Harbour yang dibuka pada tahun 1932 dengan kepanjangan 1150 meter. Ia merupakan jambatan yang kelima panjang di dunia dan menjadi tempat utama dilawati ketika berkunjung ke New South Wales.
Laluan Pelancongan Selatan yang hebat mengubah suasana romantik kepada kisah percintaan yang hebat. Memandu di sepanjang Great Ocean Road melewati tempat luncur air yang menjadi legenda di Torquay dan Bells Beach. Destinasi tersebut terletak di Apollo Bay iaitu tiga jam perjalanan dari Melbourne.
Sementara itu, perjalanan ke Wave Rock (batu ombak) di Hyden pasti meninggalkan kenangan manis. Perjalanan dengan memandu kurang empat jam dari Perth berbaloi untuk menikmati pemandangan menyerupai ombak besar yang telah terbentuk sejak 2,500 tahun lalu.
Bagi peminat dolfin, jangan lepaskan peluang mengunjungi pulau Moreton di Queensland. Ketika melawat tempat ini, anda dapat berinteraksi dengan dolfin jinak. Di selatan Australia, anda boleh menyaksikan bagaimana wain diproses dan menikmati keindahan tumbuhan semula jadi di Barossa.
Keunikan tersendiri Australia menarik perhatian Estee Lauder untuk menawarkan peluang keemasan dan pengalaman baru untuk pemenang melangkah lebih jauh. Untuk merealisasikan hasrat tersebut, Tourism Australia dijemput bekerjasama. Pemenang tahun ini berpeluang melalui pengalaman unik Australia yang pasti tidak dapat dilupakan.
Ini adalah pertama kali jenama kosmetik bekerjasama dengan Tourism Australia seperti mana yang ditegaskan Pengurus Besar untuk negara Selatan, ASEAN dan negara-negara Teluk, Maggi White.
Kerjasama tersebut membuktikan keinginan untuk bekerja rapat dengan rakan di luar industri tradisi, malah membolehkan lebih ramai mengetahui tentang keindahan Australia.
“ Estee Lauder begitu gembira dapat bekerjasama dengan Tourism Australia kerana lokasi-lokasi Australia melambangkan keseronokan, keghairahan, cabaran dan romantik. Ini satu pengalaman yang amat digemari oleh peminat Estee Lauder. ‘Australia memang ideal sebagai latar belakang sesi penggambaran pemenang kita tahun ini,” kata Pengurus Kanan Perhubungan Awam, Estee Lauder Malaysia, Yap Mei Fong.
Australia merupakan negara keenam terbesar di dunia dan mempunyai banyak keindahan yang boleh diterokai. Ciptaan alam semulajadi seperti haiwan dan tumbuhan tidak mungkin ditemui di negara lain.
Untuk melibatkan pihak umum dalam kempen tersebut, Estee Lauder and Tourism Australia akan menganjurkan kempen Estee Lauder Goes Australia SMS Contest. Orang ramai boleh mengundi untuk destinasi Australia kesukaan mereka. Apa yang bakal dimenangi oleh seorang pemenang SMS bersama temannya? Mereka berdua berpeluang mendaki Sydney Harbour Bridge, bermain dengan dolfin liar Queensland, membuat wain sendiri di Selatan Australia, memandu sambil menikmati pemandangan Great Ocean Road di Victoria, melihat sendiri keajaiban di Western Australia atau menikmati pemandangan yang begitu menawan hati di Wineglass Bay di Tasmania.

Oleh RABIATUL ADAWIYAH



KOH ABDULLAH


adawiyah.koh@utusan.com.my

Menyingkap rahsia alam di Royal Belum



BUNYI enjin bot yang membingit, nyata memecah kesunyian Taman Negeri Royal Belum (Royal Belum) yang terletak di Gerik, Perak.
Namun kebingitan itu tidak mematahkan keinginan kira-kira 100 peserta ekspedisi Menteri Besar Perak, Datuk Seri Dr. Zambry Abd. Kadir termasuk wakil media menyingkap rahsia alam yang hakikatnya masih tersimpan rapi di perut hutan Royal Belum yang menebal.
Royal Belum yang bersempadan dengan Thailand meliputi kawasan hutan seluas 117,500 hektar. Di sebelahnya, terbentang Hutan Simpan Temengor yang mempunyai keluasan lebih 200,000 hektar.
Kedudukan taman negeri itu dan Hutan Simpan Temengor hanya dipisahkan dengan jalan menghubungkan Gerik dan Jeli di Kelantan.
Berbanding hutan-hutan lain di Malaysia, Royal Belum merupakan hutan simpan yang cukup istimewa kerana ia dikatakan masih "suci" disebabkan terletak di bawah pengawasan pihak tentera.
Sejarah pula mencatatkan taman negeri itu sebagai bekas kawasan hitam yang pernah menjadi pusat kegiatan Parti Komunis Malaya.
Selama lebih empat jam mengharungi perjalanan sejauh kira-kira 20 kilometer dari jeti Pulau Banding, mata pasti terpukau dengan pemandangan dan kehijauan alam.
Hati turut terhibur melihat keberanian dan aksi anak-anak Orang Asli yang pelbagai ragam ketika melalui beberapa perkampungan masyarakat tersebut sebelum tiba ke destinasi dituju - kawasan perkhemahan di hulu Sungai Kejar Royal Belum.
Benarlah kata pujangga bahawa manusia dan alam mempunyai hubungan yang sangat rapat. Kedua-dua entiti ini sememangnya tidak dapat dipisahkan. Jiika terpisah, rosaklah manusia, musnahlah alam.
Rafflesia
Matlamat kami untuk melihat bunga pakma terbesar nyata berhasil walaupun mengundang sedikit kekecewaan apabila bunga yang bahasa saintifiknya dikenali sebagai Rafflesia baru sahaja berkembang.
Biarpun yang tinggal hanya kudup-kudup layu menandakan ia telah berusia melebihi lima hari iaitu jangka hayat berkembang mekarnya bunga terbesar di dunia tersebut, hati tetap puas.
Puas kerana hasrat untuk melihat dengan mata kepala sendiri akhirnya menjadi kenyataan. Lebih menggembirakan adalah kudup-kudup Rafflesia yang terdapat di Sungai Gadong, salah satu tempat yang sempat dilawati dalam perjalanan yang hanya mengambil masa kira-kira lima minit menghala pergi, bukan setakat sekuntum dua, malah banyak. Dan semua kudup tersebut bukan pula hanya menunggu masa untuk mereput tetapi ada juga yang baru mula berkembang.
Difahamkan terdapat sekurang-kurangnya 10 spesies Rafflesia hidup subur di situ. Salah satunya dinamakan sebagai Azlanii mengambil sempena nama Sultan Perak, Sultan Azlan Shah.
Kami kemudian bertolak ke Air Terjun Sungai Ruok. Perjalanan dengan bot mengambil masa 15 minit. Air Terjun Sungai Ruok agak istimewa kerana mempunyai tiga kawasan air terjun semulajadi.
Lebih istimewa kerana di sini terdapat banyak ikan. Maka, ada yang tidak melepaskan peluang untuk berenang bersama-sama ikan tersebut. Bagi mereka yang tidak pandai berenang, 'bermanja' dengan ikan-ikan jinak sambil membiarkan kaki 'diurut' sudah cukup untuk menghilangkan keletihan akibat perjalanan mendaki bukit.
Untuk menjamin ikan-ikan sedia ada seperti kelah, temoleh dan tengas tidak pupus, sempena lawatan kerja dua hari ke Royal Belum, Menteri Besar mengisytiharkannya sebagai santuari ikan.
Tidak jauh dari santuari ikan kelah, temoleh dan tengas, terdapat batu-batuan mengandungi lopak air yang sering dikunjungi haiwan liar untuk mendapatkan nutrien garam atau dipanggil sira.
Dalam usaha mempelbagaikan produk pelancongan, pihak pengurusan taman negeri juga mengenalpasti satu kawasan yang kaya dengan tumbuhan ubat-ubatan untuk dijadikan sebagai taman herba.
Bagi yang berpeluang berada di taman negeri ini, tentu sekali sering terserempak dengan kelibat binatang-binatang liar atau setidak-tidaknya menjumpai kesan-kesan tapak kaki haiwan terbabit.
Hakikatnya Royal Belum yang telah berusia lebih 130 juta tahun dihuni oleh pelbagai flora dan fauna yang semakin jarang ditemui.
Dianggarkan, lebih 3,000 spesies flora selain 64 spesies paku-pakis, 62 spesies tumbuhan berlumut dan 23 ikan hidup di sini.
Kewujudan haiwan mamalia seperti gajah, harimau belang, badak sumbu dan tapir menguatkan bukti Royal Belum masih terpelihara.
Pengalaman tidur di rumah bot, mungkin menjadi kenangan yang sukar dilupakan kerana tidak ramai berpeluang berbuat demikian.
Jangkaan bahawa rumah bot tersebut akan terhuyung-hayang sepanjang malam dan kami tidak dapat tidur dengan lena, meleset sama sekali sebaik sahaja masing-masing memejam mata.
Namun, di sebalik kesucian dan keindahan alam semulajadinya, ramai di antara kita kurang menyedari bahawa masa depan khazanah berharga negara itu kini semakin terancam oleh sikap dan ketamakan manusia sendiri.
Dalam masa sama, kehadiran kami ke Royal Belum turut menyingkap satu lagi rahsia apabila melihat individu yang bertanggungjawab memelihara hutan dara tersebut hakikatnya dipikul oleh seorang pengurus muda yang bersemangat waja bernama Iylia Ainuddin, 29.
Pengurus Taman Negeri Royal Belum bertubuh kecil molek itu sanggup hidup di hutan semata-mata kerana kecintaannya terhadap alam semulajadi.

Oleh SITI MARIAM MD. ZAIN @ Utusanonline
Kolam renang terbesar dunia



Kolam renang terbesar dunia

Dengan saiz satu kilometer panjang pengunjung boleh menaiki bot kecil untuk menyusuri kolam renang.


CHILE, sebuah negara bekas jajahan Sepanyol di Amerika Selatan merupakan jaluran pantai sempit sepanjang 6,435 kilometer. Ia diapit Banjaran Andes di timur dan Lautan Pasifik di barat.
Negara itu merupakan antara yang paling makmur berbanding beberapa negara jirannya di benua itu dengan hasil utama adalah pertanian.
Menariknya walaupun dikategori sebagai negara membangun, Chile mempunyai sesuatu yang tidak dimiliki oleh negara-negara maju iaitu sebuah kolam renang terbesar di dunia.
Terletak di resort San Alfonso del Mar, di Algarrobo, di selatan Chile, kolam renang itu, berkeluasan lapan hektar dan menampung kira-kira 250,000 meter padu air.
Dibuka dengan rasminya pada awal 2008, ia diperakui oleh Guinness World Records sebagai kolam renang terbesar di dunia sekali gus memadamkan rekod yang sebelum ini dipegang oleh kolam renang Orthlieb di Casablanca, Maghribi.
Keluasan Orthlieb adalah 150 meter panjang dan 100 meter lebar. Sedangkan kolam renang San Alfonso del Mar berukuran satu kilometer panjang dengan kedalaman 35 meter.
Saiz tersebut bersamaan dengan 6,000 kolam renang saiz standard.
Kolam renang itu mengambil masa lima tahun untuk disiapkan dengan kos hampir satu bilion pound (RM4.8 bilion). Kos penyelenggaraan dikatakan mencecah dua juta pound (RM 9.6 juta) setahun.
Pembinaan kolam renang atau lagun air masin buatan manusia itu disifatkan sebagai satu revolusi dalam dunia pembinaan dengan reka bentuk dan teknik-teknik pembinaan yang tidak pernah dicuba sebelum ini.
Ia merupakan cetusan idea seorang ahli perniagaan Chile yang juga ahli biokimia, Fenando Fischmann melalui syarikat diasaskannya, Crystal Lagoons Corporation.
“Dengan teknologi kejuruteraan yang canggih kami telah membina ‘syurga dunia’ yang menakjubkan walaupun di kawasan yang sempit. Apa yang penting kami mempunyai akses air laut yang tidak terhad dan projek kami tidak merosakkan semula jadi laut,” kata Fischmann.
Dengan airnya yang jernih berwarna biru firus pengunjung boleh melihat hingga sampai ke dasar kolam walaupun di tempat yang paling dalam.
Kolam renang raksasa itu menggunakan kawalan komputer bagi sistem menyedut dan penyaringan bagi memastikan airnya sentiasa segar dan bersih.
Sistem itu akan membolehkan air laut dipam masuk di hujung kolam dan keluar di hujung satu lagi.
Pancaran matahari menghangatkan air pada paras 26 darjah Celcius, iaitu sembilan darjah lebih hangat berbanding air laut bersebelahan.

@Utusanonline

ANWAR - SAIFUL SODOMY TRIAL, Konspirasi II ?


ARKIB : 07/08/2008

Anwar didakwa hari ini * Hadapi tuduhan meliwat *Dijangka diwakili 9 peguam bela



SERAH... DSP Jude Pariera (bertali leher) keluar dari rumah Datuk Seri Anwar Ibrahim selepas menyerahkan sapina kepada beliau di Bukit Segambut, Kuala Lumpur, semalam.

KUALA LUMPUR 6 Ogos – Datuk Seri Anwar Ibrahim akan didakwa atas tuduhan meliwat bekas pembantunya, Mohd. Saiful Bukhari Azlan di Mahkamah Sesyen, Jalan Duta di sini pagi esok.
Notis bertulis ke atasnya supaya hadir ke mahkamah pada pukul 10 pagi esok telah diserahkan oleh polis kepada Penasihat Parti Keadilan Rakyat (PKR) itu di rumahnya di Bukit Segambut di sini pukul 12.05 tengah hari ini.
Sapina itu diserahkan sendiri oleh Ketua Bahagian Siasatan Jenayah Ibu Pejabat Polis Daerah (IPD) Brickfields, Deputi Supritendan Jude Parreira yang juga pegawai penyiasat kes tersebut.
Pereira menyerahkan sapina berkenaan dengan diiringi tiga anggota polis. Beliau berada di kediaman Anwar selama kira-kira 15 minit sebelum beredar.
Anwar, 61, dilihat menandatangani sendiri sapina yang diterimanya itu.
Pada sidang akhbarnya di ibu pejabat PKR di Damansara tiga jam kemudian, beliau mengesahkan akan hadir di mahkamah esok.
Anwar juga memberitahu, beliau akan diwakili pasukan sembilan peguam termasuk R. Sivarasa, Sankara Nair, Saiful Izham Ramli dan Sulaiman Abdullah.
Utusan Malaysia difahamkan, pasukan pendakwaan pula akan diketuai oleh Peguam Cara Negara, Datuk Idris Harun dan beberapa orang pendakwa raya termasuk Ketua Bahagian Pendakwaan Jabatan Peguam Negara, Datuk Mohd. Yusof Zainal Abiden.
Timbalan Ketua Polis Negara, Tan Sri Ismail Omar dalam satu kenyataan hari ini berkata, sapina itu diserahkan kepada Anwar setelah Pejabat Peguam Negara memutuskan untuk mendakwa beliau di mahkamah.
“Polis telah selesai menyiasat kes jenayah seksual melibatkan persetubuhan bertentangan aturan tabii membabitkan Anwar. Kertas siasatan telah dihantar (oleh polis) kepada Pejabat Peguam Negara untuk mendapat nasihat dan keputusan.
“Pejabat Peguam Negara telah memutuskan mendakwa Anwar. Oleh itu, notis bertulis kepada Anwar untuk hadir di Mahkamah Jalan Duta pada pukul 10 pagi 7 Ogos 2008 telah disampaikan kepada beliau,” katanya.
Ini merupakan kali kedua Anwar berdepan tuduhan liwat di mahkamah selepas pendakwaan pertama pada 1998 apabila bekas Timbalan Perdana Menteri itu dituduh meliwat bekas pemandunya, Azizan Abu Bakar. Beliau juga dikaitkan dalam kes liwat melibatkan adik angkat beliau, Sukma Darmawan Sasmitaat Madja dan penulis ucapannya, Dr. Munawar Anees.
Anwar dipenjarakan ekoran dakwaan itu. Bagaimanapun, pada 2 September 2004, Anwar telah dibebaskan apabila Mahkamah Persekutuan menolak pensabitan tuduhan liwat terhadapnya.
Dalam kes terbaru ini, Anwar didakwa meliwat Mohd. Saiful, 23, di sebuah kondominium di Damansara di sini, dengan kali terakhir dua hari sebelum mangsa membuat laporan polis di Pondok Polis Hospital Kuala Lumpur (HKL) pada pukul 5.45 petang 28 Jun lalu.
Menurut Ismail, siasatan polis terhadap laporan yang dibuat oleh Mohd. Saiful itu dikendalikan berlandaskan prinsip undang-undang.
“Siasatan polis terhadap kes ini adalah mengikut prosedur yang wujud dalam sistem perundangan negara,” katanya.
Anwar yang diklasifikasikan sebagai suspek dalam kes itu dijangka dituduh mengikut Seksyen 377C Kanun Keseksaan iaitu meliwat tanpa kerelaan.
Jika sabit kesalahan, Anwar boleh dipenjara tidak kurang lima tahun dan tidak lebih 20 tahun dan sebatan.
Seksyen 377C Kanun Keseksaan tidak membenarkan tertuduh dijamin. Bagaimanapun, mahkamah boleh menggunakan Seksyen 388 Kanun Prosedur Jenayah untuk membenarkan ikat jamin.
Sejak beberapa hari lalu, khabar angin tersebar meluas mengatakan Anwar akan ditangkap oleh polis pada bila-bila masa untuk tujuan pendakwaan.
Bagaimanapun, mengikut Perlembagaan Persekutuan, seseorang yang telah dibebaskan dengan jaminan polis tidak boleh ditangkap kali kedua untuk kesalahan yang sama.
Sebaliknya, sekiranya suspek mahu didakwa, polis boleh menyerahkan sapina kepadanya untuk hadir ke mahkamah. Jika suspek ingkar atau enggan hadir, permohonan waran tangkap boleh dikemukakan kepada mahkamah.
Anwar yang bercadang bertanding dalam pilihan raya kecil Permatang Pauh tidak lama lagi ditahan pada 16 Julai lalu untuk disoal siasat berhubung dakwaan liwat di Ibu Pejabat Polis Kontinjen (IPK) Kuala Lumpur sebelum dibebaskan dengan jaminan polis keesokan harinya.
Kenyataan polis sebelum ini menyebut, Anwar terpaksa ditahan pada hari berkenaan tidak jauh dari rumahnya kerana kenderaan beliau yang sepatutnya ke IPK Kuala Lumpur mengubah haluan menuju ke rumahnya.
Dua hari sebelumnya iaitu pada 14 Julai, Anwar enggan datang ke IPK itu pada pukul 2 petang untuk memberi keterangan walaupun telah menyatakan pengakuan hadir kepada polis.
Dalam tempoh tahanan selama 21 jam itu, Anwar dibawa ke HKL untuk pemeriksaan tetapi beliau enggan memberi sampel darah untuk tujuan ujian asid deoksiribonukleik (DNA).

'Kampung Baru mesti kekal milik Melayu'

Jun 3, 10 7:21pm

Kampung Baru adalah 100 peratus milik orang Melayu tanpa kompromi dan tidak boleh dibuka kepada bangsa lain kerana ia "satu-satunya aset Melayu-Islam di tengah-tengah Kuala Lumpur".
Ahli parlimen Titiwangsa Dr Lo' Lo' Ghazali berkata cadangan Menteri Wilayah Persekutuan dan Kesejahteraan Bandar Datuk Raja Nong Chik Raja Zainal Abidin untuk membuka pemilikan sebanyak 40% kepada bukan Melayu di kawasan tersebut amat dikesali.

"Selama 110 tahun pemilik dan pewaris mempertahankan Kampung Baru meski pun dikelilingi bangunan-bangunan pencakar langit disekelilingnya.

"Tiada sebab untuk mereka melepaskan pegangan kerana kelemahan kerajaan yang memerintah," katanya dalam satu kenyataan hari ini.
Katanya, penduduk kawasan itu rela membangunkan Kampung Baru dengan cara dan kemampuan sendiri daripada membiarkan aset bersejarah itu terlepas akibat himpitan pembangunan.

Dr Lo' Lo' berkata cadangan pembahagian itu hanya menyerlahkan kegagalan kerajaan mempertahankan kampung itu "walaupun UMNO mengaku sebagai pejuang dan juara Melayu".

Beliau sebagai wakil rakyat untuk kawasan itu turut menggariskan beberapa perkara yang menurutnya perlu diberi perhatian dalam proses pembangunan tanah tersebut, antaranya:

- Menyalurkan dana khas daripada kerajaan tanpa penglibatan swasta atau pelabur-pelabur asing bagi memberi keyakinan kepada pemilik dan pewaris akan dapat mengekalkan aset mereka.



- Memastikan Pembangunannya mesti berimbang antara pembangunan fizikal, mental dan spiritual.

- Menjadikan Kampung Baru sebagai pusat sehenti Melayu di mana segala-segalanya berkaitan bangsa itu, termasuk kebudayaan, konsep kejuruteraan, ekonomi, sosial, kesenian dan sejarah Melayu terdapat di situ.


Laporan kimia: Penetrasi berlaku, 2 DNA dikesan


Jun 3, 10 6:48pm

Seorang pakar bedah dari Hospital Kuala Lumpur memberitahu perbicaraan kes liwat Datuk Seri Anwar Ibrahim hari ini bahawa laporan kimia ke atas sampel yang diambil dari dubur bekas pembantu Anwar, Mohd Saiful Bukhari Azlan, menunjukkan berlaku penetrasi.

Ketika memberi keterangan di Mahkamah Tinggi di Kuala Lumpur di hadapan Hakim Mahkamah Tinggi Datuk Mohamad Zabidin Mohd Diah, Dr Mohd Razali Ibrahim berkata analisis makmal menunjukkan kehadiran DNA dua lelaki.

Dr Mohd Razali, iaitu saksi pendakwaan kedua selepas Mohd Saiful, berkata semasa beliau dan dua lagi doktor menyiapkan laporan klinikal mereka pada 13 Julai 2008, tiada sebarang pendapat konklusif dibuat mengenai penetrasi seperti yang didakwa oleh mangsa memandangkan laporan itu disediakan tanpa analisis sampel daripada Jabatan Kimia.

Dua lagi doktor ialah pakar rawatan kecemasan Dr Khairul Nizam Hassan, dan pakar patologi forensik Dr Siew Sheue Feng.

Pakar forensik Australia, Prof Madya David Lawrence Noel Wells dari Melbourne, yang dilantik oleh pasukan Anwar, hadir di mahkamah hari ini.

Semasa pemeriksaan utama oleh Peguam Cara Negara II Datuk Mohamed Yusof Zainal Abiden, Dr Mohd Razali diminta membacakan laporan kimia itu buat kali pertama di mahkamah.

"Melihat kepada keputusan laporan ini, sejarah kes daripada Mohd Saiful, saya dapat mengatakan secara konklusif sekarang bahawa terdapat penetrasi yang konsisten dengan apa yang diberitahu oleh mangsa kepada mahkamah ini bahawa bahan pelincir digunakan semasa insiden itu dan ini mengakibatkan tiada kecederaan ditemui pada duburnya," kata Dr Mohd Razali.

Bilik khas
Anwar, 63, Ketua Pembangkang dan Anggota Parlimen Permatang Pauh, didakwa meliwat Mohd Saiful, 25, di Unit 11-5-1 Kondominium Desa Damansara, Jalan Setiakasih, Bukit Damansara, antara 3.01 petang dan 4.30 petang pada 26 Jun, 2008.


Terdahulu, Dr Mohd Razali, 37, yang bertugas dengan Jabatan Pembedahan HKL, berkata beliau menerima panggilan telefon pada 28 Jun 2008, mengenai kes itu dan diberi taklimat sebelum beliau mula memeriksa dubur Mohd Saiful.

Pemeriksaan itu dikendalikan dalam sebuah bilik khas di hospital berkenaan dengan kehadiran pegawai penyiasat DSP Judy Blacious Pereira.
Beliau berkata Dr Siew telah membantu beliau mengumpul empat sampel dengan dua daripadanya diambil dari rektum atas, satu dari rektum bawah dan satu lagi dari kawasan peri-anal.
"Saya menyerahkan kesemua sampel itu kepada Dr Siew sebelum dihantar ke Jabatan Kimia," kata Dr Mohd Razali.

Disoal selanjutnya oleh Mohamed Yusof mengenai sebab bahan pelincir digunakan semasa pemeriksaan itu, Dr Mohd Razali berkata ia adalah prosedur normal dan juga bagi mengelak sebarang kecederaan selanjutnya.
Saksi pendakwaan kedua itu turut memberitahu mahkamah bahawa liwat juga boleh berlaku tanpa mengakibatkan apa-apa kecederaan.

"Bagaimanapun, dalam kes ini, bahan pelincir digunakan dan sebab itulah kami tidak menemui sebarang kecederaan pada bahagian luar atau dalam dubur Mohd Saiful," jelas Dr Mohd Razali.

Air mani
Analisis makmal ke atas sampel itu yang dijalankan pada 11 Julai 2008 mendedahkan perkara berikut:

* tiada alkohol dan dadah lazim lain yang dapat dikesan dalam sampel darah pesakit,

* kehadiran air mani pada kapas kesat B5, B7, B8 dan B9 (sampel yang diambil oleh Dr Mohd Razali),

* tiada sumber asing DNA daripada kapas kesat yang diambil,

* campuran jenis DNA lelaki daripada kapas kesat B5,

* jenis DNA lelaki daripada dua individu daripada kapas kesat B7, B8 dan B9.



Pemeriks

aan dubur Mohd Saiful menunjukkan tiada parut atau rekahan pada kawasan luar dubur atau sebarang tanda kecederaan terbaru.

Pertikaman lidah turut berlaku antara pihak pendakwaan dan pembelaan apabila Dr Mohd Razali pada mulanya memberi keterangan dalam bahasa Malaysia, menyebabkan peguam Karpal Singh yang mewakili Anwar, mengadu bahawa Wells akan berdepan kesukaran untuk mengikuti prosiding, tambahan pula laporan klinikal dibuat dalam bahasa Inggeris.

Mohamed Yusof berkata terpulang kepada saksi untuk memberi keterangan dalam apa jua bahasa yang beliau selesa dan ini menyebabkan Mohamad Zabidin menangguhkan prosiding untuk membolehkan kedua-dua pihak menyelesaikan perkara itu.

Apabila perbicaraan disambung semula, Dr Mohd Razali memberi keterangan dalam bahasa Inggeris.



Perbicaraan ditangguhkan sehingga pagi esok untuk membolehkan peguam yang mewakili Anwar berbincang dengan Wells.

- Bernama

ANWAR-SAIFUL SODOMY TRIAL

Doktor HKL: Tiada koyak tapi ada tembusan

Jun 3, 10
1:07pm

Perbicaraan liwat II yang membabitkan Ketua Pembangkang, Datuk Seri Anwar Ibrahim sekali lagi diadakan secara tertutup hari ini.



Bagaimanapun kali ini, ia hanya untuk selama kira-kira 13 minit untuk membolehkan peguam Karpal Singh memeriksa balas saksi utama, Mohd Saiful Bukhari Azlan, sebelum orang ramai, termasuk wartawan dibenarkan semula ke galeri awam.

Ia bersambung dengan saksi kedua, pakar bedah Hospital Kuala Lumpur, Dr Mohd Razali Ibrahim dipanggil memberi keterangan.

Dua lagi doktor yang juga bakal memberikan keterangan ialah pakar rawatan kecemasan Dr Khairul Nizam Hassan, dan pakar patologi forensik Dr Siew Sheue Feng.

Pakar forensik Australia, Prof Madya David Lawrence Noel Wells dari Melbourne, yang dilantik oleh pasukan Anwar, juga hadir di mahkamah hari ini.

Dr Razali memberitahu mahkamah bahawa dia telah menjalankan pemeriksaan ke atas lebih 100 pesakit yang mempunyai masalah dubur.
Beliau menjelaskan prosedur pemeriksaan dengan sampel dari dubur diambil melalui calitan kapas ataupun dengan picagari.
"Kedua-dua peralatan mesti disteril."

Ketika memberi keterangan Dr Razali berkata analisis makmal menunjukkan kehadiran DNA dua lelaki.

Karpal yang kurang senang kerana doktor berkenaan memberi keterangannya dalam Bahasa Melayu.
Ini menyukarkan pihak pembelaan yang terpaksa menterjemahkan pengakuan itu kepada pakar forensik, Dr David Wells yang dibawa dari Australia hari ini.
Dia diterbangkan untuk meneliti pengakuan yang dibuat oleh tiga doktor dari Hospital Kuala Lumpur yang memeriksa Saiful setelah mendakwa dia diliwat.

Wells adalah profesor madya di Jabatan Kriminologi di Universiti Melbourne dan juga ketua perubatan forensik di Victorian Institute of Forensic Medicine, Australia

Karpal membangkitkan isu bahasa kerana pakar forensik pihak pembelaan, Dr Wells tidak dapat memahami keterangan saksi yang diberi dalam bahasa Melayu.

Pertikaman lidah berlaku lagi sehingga memaksa mahkamah berehat seketika.

Ia bersambung semula pada jam 11.26 pagi dengan Dr Razali menyambung keterangannya dalam bahasa Inggeris.
Katanya, dia mengambil tiga sampel daripada Saiful - satu di bahagian bawah rektum, satu lagi di bahagian atas rektum dan yang ketiga dari bahagian perianal.


Katanya, pelincir digunakan bagi memasukkan peralatan khas ke dubur Saiful.
"Saya perhatikan terdapat lembapan."

Dr Razali berkata laporan perubatannya menyatakan empat calitan kapas itu menunjukkan kehadiran air mani.Selepas merujuk laporannya sendiri dan juga laporan dari makmal jabatan kimia, Dr Razali berkata dia membuat rumusan bahawa ada kesan tembusan dengan zakar.
"Ini konsisten dengan rentetan peristiwa oleh mangsa.”

Beliau bagaimanapun mengakui bahawa laporan perubatannya menyatakan bahawa tiada bukti yang tidak dapat dipertikaikan bahawa tembusan melalui zakar berlaku kerana tiada kesan koyak, kecederaan atau luka mempertahankan diri.
Namun katanya, bukti klinikal itu bukan menyeluruh jika tanpa laporan makmal jabatan kimia.
Karpal cuba memperolehi kebenaran untuk menyoal balas Dr Razali pada masa yang lain, tetapi ia dibantah oleh pihak pendakwaan.


Semua pihak yang terbabit kemudiannya beredar ke kamar hakim dan berbincang selama kira-kira 15 minit.
Perbicaraan kes itu akhirnya ditangguhkan sehingga esok selepas mahkamah membenarkan permohonan Karpal yang ingin merujuk kepada pakar forensik dari Australia itu sebelum mula menyoal balas Dr Razali.

Meskipun mendapat bantahan, hakim membenarkan permohonan itu. Perbicaraan akan bersambung jam 9 pagi, esok.

Hafiz Yatim
@Malaysiakini

ANWAR : SODOMY TRIAL I

ARKIB : 30/09/1998

Anwar tak mengaku salah -- *5 tuduhan rasuah *4 tuduhan seks di luar tabii





KUALA LUMPUR 29 Sept. - Bekas Timbalan Perdana Menteri, Datuk Seri Anwar Ibrahim hari ini mengaku tidak bersalah di Mahkamah Sesyen di sini atas lima tuduhan rasuah dan empat tuduhan melakukan persetubuhan yang bertentangan dengan aturan tabii (meliwat).
Bagaimanapun, Hakim Hasnah Datuk Mohd. Hashim memerintahkan semua kes terhadap Anwar dipindahkan ke Mahkamah Tinggi di sini untuk perbicaraan dan tarikhnya akan ditetapkan kelak.
Timbalan Kanan Pendakwa Raya, Datuk Abdul Gani Patail mengemukakan perakuan Peguam Negara, Tan Sri Mohtar Abdullah mengikut Seksyen 418A (1) Kanun Prosedur Jenayah supaya perbicaraan terhadap Anwar dijalankan di Mahkamah Tinggi.
Anwar, 51, yang ditahan di bawah Seksyen 73 Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA) pada 20 September lalu dibawa ke mahkamah tanpa digari kira-kira pukul 8 pagi ini dengan menaiki Pajero polis dan dikawal ketat.
Beliau dihadapkan ke mahkamah pada pukul 10.20 pagi. Sebelum itu Anwar berpeluang menemui dan berpelukan dengan isterinya, Datin Seri Dr. Wan Azizah Wan Ismail, dua anak perempuannya, Nurul Izzah dan Nurul Nuha; bapanya, Datuk Ibrahim Abdul Rahman; bapa mertuanya, Datuk Wan Ismail Wan Mahmood serta beberapa orang saudara maranya.
Selepas mengambil tempat di dalam mahkamah, Dr. Wan Azizah sempat menunjukkan kepada Anwar yang berada di kandang tertuduh, senaskhah majalah Asiaweek keluaran terbaru bertarikh 2 Oktober 1998 yang memuatkan cerita mengenai penahanan beliau di bawah ISA lebih seminggu lalu.
Anwar diwakili oleh tujuh peguam kanan terdiri daripada dua bekas Presiden Majlis Peguam, Raja Aziz Addruse dan Zainur Zakaria bersama Christopher Fernando, Sulaiman Abdullah, Gurbachan Singh, Pawancheek Marican dan Kamar Ainiah Kamaruzaman.
Pihak pendakwa diwakili oleh Abdul Gani bersama Timbalan-Timbalan Kanan Pendakwa Raya, Azahar Mohamad dan Mohd. Yusof Zainal Abiden serta Timbalan Pendakwa Raya, Stanley Augustin.
Selepas setiap pertuduhan dibacakan, Anwar menyatakan bahawa beliau faham, mengaku tidak bersalah dan mohon dibicarakan.
Tuduhan pertama menyebut bahawa Anwar ketika menjadi Timbalan Perdana Menteri dan Menteri Kewangan melakukan perbuatan rasuah berkaitan siasatan Badan Pencegah Rasuah (BPR) ke atas Setiausaha Sulitnya, Mohd. Azmin Ali.
Mohd. Azmin disiasat kerana disyaki menerima rasuah sehingga dia telah mengumpulkan harta yang tidak munasabah dengan pendapatannya.
Anwar didakwa campurtangan dalam siasatan tersebut dan mempengaruhi Ketua Pengarah BPR, Datuk Shafee Yahya untuk menutup siasatan kes itu yang bertentangan dengan siasatan BPR tanpa merujuk kepada Pendakwa Raya.
Ekoran perbuatan Anwar, Azmin dikatakan telah dilindungi daripada tindakan atau prosiding yang bersifat jenayah.
Anwar didakwa melakukan kesalahan di bawah Seksyen 2(1) Ordinan No.22 (Kuasa-Kuasa Perlu) Darurat 1970 dan boleh dihukum penjara sehingga 14 tahun atau denda RM20,000 atau kedua-duanya sekali jika disabitkan kesalahan.
Dalam pertuduhan kedua, Anwar menghadapi dua kes membabitkan perbuatan rasuah yang dilakukan antara 12 dan 18 Ogos 1997 dan juga pada 27 Ogos 1997.
Beliau didakwa mengarahkan pengarah Cawangan Khas, Datuk Mohd. Said Awang dan Timbalan Pengarah Cawangan Khas II Polis, Amir Junus memperolehi pengakuan bertulis daripada bekas pemandunya, Azizan Abu Bakar dan Ummi Hafilda Ali bagi menafikan salah laku seks dan liwat yang dilakukannya dengan tujuan melindungi dirinya daripada sebarang tindakan atau prosiding bersifat jenayah.
Dan akibatnya, Azizan dan Ummi Hafilda telah memberi pengakuan bertulis masing-masing pada 18 Ogos 1997 kepada Perdana Menteri sepertimana yang diarahkan.
Anwar juga dituduh mengarahkan kedua-dua pegawai kanan polis itu supaya menggesa Azizan dan Ummi Hafilda memberi kenyataan umum bertulis bagi menafikan perbuatan yang sama.
Anwar turut menghadapi empat tuduhan berasingan di bawah Seksyen 377D Kanun Keseksaan, dengan sengaja melakukan persetubuhan bertentangan aturan tabii.
Sabitan kesalahan di bawah seksyen itu membawa hukuman maksimum penjara 20 tahun dan boleh dikenakan sebatan.
Mengikut pertuduhan-pertuduhan itu, Anwar didakwa meliwat adik angkatnya, Sukma Darmawan Sasmitaat Madja; penulis ucapannya, Dr. Munawar Ahmad Anees; Azizan dan seorang lelaki bernama Hairany Mohd. Naffis.
Hakim Hasnah menolak permohonan supaya Anwar dibenarkan ikat jamin memandangkan beliau ditahan di bawah ISA.
Menurut Hasnah, sekiranya keadaan berubah maka mahkamah itu boleh mempertimbangkan jaminan terhadapnya.
Selepas itu Anwar dibawa semula ke tempat tahan di lokap Ibu Pejabat Polis Bukit Aman.

Oleh: KAMARIAH AHMAD, NORLIZAH ABAS dan NORAZLITA MOHD. SIES

ANWAR Ibrahim yang diapit oleh para pegawai polis dibawa dengan kereta Pajero selepas pendakwaan terhadap beliau dibuat di Mahkamah Sesyen 4, Jalan Raja, Kuala Lumpur, semalam.

ARKIB : 17/12/1998

Pita video bahan bukti -- Gani: Usaha untuk mematahkan hujah pihak pembela




KUALA LUMPUR 16 Dis. - Timbalan Kanan Pendakwa Raya, Datuk Abdul Gani Patail berkata, pihaknya akan mengemukakan pita video sebagai salah satu bukti dalam perbicaraan Datuk Seri Anwar Ibrahim bagi mematahkan hujah pihak pembela.
''Ekoran beberapa perkara yang ditimbulkan hari ini, saya ingin memberi notis kepada pihak pembela bahawa kami akan mengemukakan pita video sebagai bahan bukti,'' katanya.
Mendengar kata-kata Gani, Hakim Datuk S. Augustine Paul bertanya: ''Mengenai apa?''
Gani: ''Kami tidak boleh beritahu. Mereka (pihak pembela) akan saksikan sendiri.''
Gani memaklumkan demikian sejurus sebelum Mahkamah Tinggi di sini menangguhkan sidangnya selepas mendengar sambungan keterangan Penolong Kanan Pesuruhjaya (SAC) I Musa Hassan selaku saksi pendakwa ke-13.
Musa telah disoal oleh peguam Datuk Seri Anwar Ibrahim, Christopher Fernando berhubung dakwaan adik angkat bekas Timbalan Perdana Menteri itu, Sukma Darmawan Sasmitaat Madja di dalam sepucuk suratnya kepada Anwar.
Surat tanpa tarikh itu antara lain mengandungi dakwaan Sukma bahawa dia dipaksa mengakui dan menandatangani dokumen yang menyebut bahawa dia mempunyai hubungan seksual dengan Anwar, Azizan Abu Bakar, Meor dan Ismail serta lain-lain yang tidak dikenalinya.
Saksi itu memberitahu mahkamah bahawa beliau atau para pegawainya tidak pernah memaksa Sukma supaya secara palsu mengaitkan bekas Timbalan Perdana Menteri itu dengan tuduhan liwat.
Surat itu kemudian ditandakan sebagai IDD80 dikemukakan oleh Fernando pada perbicaraan sesi petang kes Anwar yang menghadapi empat tuduhan menafikan perbuatan salah laku seks dan meliwat.
Perbicaraan hari ke-28 hari ini juga agak tegang ekoran pertikaman lidah antara Fernando dan Hakim Augustine yang tidak berpuas hati dengan bentuk soalan-soalan yang ditanya oleh peguam itu kepada Musa.
Walaupun beberapa kali diberi peringatan oleh Hakim Augustine, Fernando masih bertegas bahawa soalan-soalan kepada Musa adalah berkaitan dakwaan-dakwaan yang dibuat oleh Sukma terhadap saksi itu.
Keadaan itu berterusan sehingga menyebabkan Hakim Augustine menarik balik kebenaran yang diberikan kepada peguam itu untuk mengemukakan soalan-soalan khusus menyentuh diri saksi.
Hakim Augustine: ''Soalan-soalan sedemikian sepatutnya dikemukakan dalam perbicaraan kes Sukma. Saya khuatir, saya terpaksa mengubah fikiran. Tidak ada lagi soalan lanjut berhubung surat Sukma.''
Fernando: ''Walaupun mengenai dakwaan terhadap saksi ini?''
Hakim Augustine: ''Ya.''
Fernando: ''Memandangkan mahkamah sudah membuat keputusan sedemikian, saya ingin meringkaskan keseluruhan perkara berkaitan dalam satu soalan terakhir.
''Adakah kamu atau pegawai-pegawai kamu, seperti yang didakwa oleh Sukma, memaksa dia supaya secara palsu mengaitkan Anwar dengan tuduhan liwat?''
Musa menafikannya.
Sebelum itu, daripada soalan-soalan Fernando, Musa memberitahu beliau tidak pernah melihat surat itu dan menafikan beberapa tuduhan lain yang dibuat oleh Sukma terhadapnya.
Antaranya, Sukma mendakwa Musa dan Penolong Penguasa (ASP) Rodwan tidak tahu mengapa dia ditahan dan tertanya-tanya sesama mereka ketika dia dibawa ke Bukit Aman.
Semasa sidang disambung pada pukul 2.15 petang, Musa telah disoal balas oleh seorang lagi peguam Anwar, Gurbachan Singh berhubung laporan polis yang dibuat oleh Ma'amin Latib terhadapnya,
Gurbachan: ''Adakah semua kandungan laporan ini benar?''
Musa: ''Ada yang benar, ada setengah yang tidak benar.''
Gurbachan: ''Tarikh dan masa pertemuan antara kamu berdua itu semuanya betul?''
Musa: ''Untuk makluman Yang Arif, pada 26 Oktober 1998 dari jam 8 malam hingga 2 pagi, pengadu (Ma'amin) tidak dipanggil oleh saya.''
Gurbachan: ''Habis, di mana kamu pada ketika itu?''
Musa: ''Saya berada di rumah dan saya telah semak diari saya. Dua lagi pertemuan pada jam 8.30 malam 19 November 1998 dan 11 pagi 22 November 1998 adalah betul.''
Gurbachan: ''Kamu setuju bahawa adalah perkara biasa untuk mendapatkan kenyataan saksi di antara jam 1 hingga 2 pagi?''
Musa: ''Biasanya, sekiranya saksi boleh datang pada waktu antara 1 hingga 2 pagi, pada saya adalah normal.''
Gurbachan: ''Kamu tidak bercakap benar, kamu memang bersama Ma'amin pada jam 2 pagi?''
Musa: ''Tidak benar Yang Arif.''
Gurbachan kemudian mengalihkan soalannya mengenai siasatan yang dilakukan berhubung penyebaran surat layang Talkin Terbuka Untuk Anwar Ibrahim.
Katanya: ''Pada masa keputusan dibuat untuk tidak mengambil tindakan lanjut (NFA) terhadap siasatan itu, adakah betul Anwar dianggap sebagai pengadu manakala Ummi Hafilda dan Azizan pula sebagai orang-orang yang disyaki?''
Musa: ''Pengadu adalah juru iring Anwar (ASP Zull Aznam Haron) dan mereka yang disyaki terlibat adalah Ummi dan Azizan. Tertuduh bukan pengadu dalam kes 1997.''
Gurbachan: ''Adakah laporan polis itu dibuat oleh Zull Aznam bagi pihak tertuduh?''
Musa: ''Setelah saya baca laporan itu, pada fahaman saya, mungkin ia dibuat bagi pihak tertuduh.''
Gurbachan: ''Adakah kamu tahu bahawa Anwar ingin supaya mereka yang memalukannya didakwa tetapi hasratnya itu tidak digalakkan?''
Musa: ''Saya tidak tahu tertuduh cenderung untuk mengambil tindakan terhadap mereka yang mentohmahnya.''
Gurbachan: ''Tetapi tidak digalakkan oleh Perdana Menteri?''
Musa: ''Saya tidak tahu.''
Perbicaraan disambung esok.

Oleh: FARIDAH HASHIM

ADIK angkat Anwar Ibrahim, Sukma Dermawan Sasmitaat Madja hadir di mahkamah ketika rayuannya berhubung permohonan writ habeas corpus didengar di Mahkamah Rayuan semalam. - Gambar ZUL AZHAR SHEBLEE.


ARKIB : 10/06/1999

Buat pertuduhan pindaan tidak profesional


KUALA LUMPUR 9 Jun - Datuk Seri Anwar Ibrahim hari ini mendakwa pihak pendakwaan bersikap amat tidak profesional serta berkepentingan ketika mensabitkannya dengan cara yang boleh dipersoalkan kerana membuat pertuduhan pindaan atas dakwaan meliwat Azizan Abu Bakar.
Selain itu, Anwar juga mempertikaikan penglibatan dua timbalan kanan pendakwa raya yang menurutnya boleh dipersoalkan berhubung sikap ketika mengendalikan prosiding terhadapnya.
Bekas Timbalan Perdana Menteri itu membuat dakwaan demikian dalam kandungan afidavitnya untuk menyokong permohonan bagi usul membatalkan prosiding perbicaraan terhadapnya.
Anwar, 51, memfailkan afidavit itu melalui peguam belanya pagi ini.
Dalam afidavit tersebut Anwar menyatakan bahawa dalam pertuduhan asal melibatkan dakwaan bahawa dia telah meliwat Azizan, kesalahan itu dikatakan dilakukan pada 7.45 petang, bulan Mei 1994.
Menurutnya, ketika kes itu disebut pada 27 April 1999, pendakwa raya memohon supaya tarikh kesalahan tersebut dipinda dari bulan Mei 1994 menjadi bulan Mei 1992 dengan alasan bahawa ia adalah kesilapan tipografi.
Anwar berkata, apabila kes bermula untuk perbicaraan pada 7 Jun 1999, pendakwa raya sekali lagi memohon agar tarikh kesalahan itu dipinda dari 'bulan Mei 1992' menjadi 'di antara bulan Januari hingga Mac 1993.'
Sehubungan itu, Anwar menyatakan pendakwa raya cuai ketika mengemukakan tuduhan jenayah terhadapnya kerana mereka bertindak meminda pertuduhan pada 27 April 1999 setelah mendapati bahawa pindaan itu tidak boleh dipertahankan.
Oleh itu, Anwar menyatakan bahawa pindaan tersebut tidak harus dibenarkan kerana ia berniat jahat, bukan sahaja akan memprejudiskannya bahkan akan menyalahgunakan proses mahkamah.
Afidavit itu juga menyatakan niat jahat seperti yang didakwa itu boleh dibuktikan melalui pengemukaan keterangan seorang peguam Manjeet Singh Dhillon.
Keterangan Manjeet boleh menunjukkan bahawa pendakwa raya berniat jahat dengan menuduh anak guamnya, Datuk Nallakaruppan a/l Solaimalai, di bawah Seksyen 57 Akta Keselamatan Dalam Negeri 1960 (yang boleh dikenakan hukuman mati).
Menurut Anwar, pada 9 November 1998, Manjeet dalam akuan berkanun telah menyatakan bahawa dia pernah menghadiri satu mesyuarat di Jabatan Peguam Negara pada 2 Oktober 1998.
Mesyuarat tersebut yang turut dihadiri oleh seorang lagi peguambela Nallakaruppan, Balwant Singh Sidhu adalah bagi meminta supaya pertuduhan terhadap Nallakaruppan diringankan kepada sesuatu yang tidak boleh dikenakan hukuman mati.
Manjeet selanjutnya menyatakan dua Timbalan Kanan Pendakwa Raya iaitu Datuk Abdul Gani Patail dan Azahar Mohamad yang hadir dalam perbincangan itu memberitahu bahawa mereka boleh menimbangkan permintaannya jika Nallakaruppan bersedia bekerjasama.
Kerjasama yang didakwa itu adalah dengan mengakui penglibatan seksualnya dengan beberapa gadis dan isteri orang.
Anwar dengan itu menyatakan bahawa tingkah laku Abdul Gani dan Azahar jelas menunjukkan bahawa mereka telah menyalahgunakan jawatan sebagai pegawai Jabatan Peguam Negara dengan mencari jalan keluar secara luar biasa untuk mencungkil keterangan terhadapnya dengan cara yang salah.
Selain itu katanya, penglibatan tidak sihat Abdul Gani boleh dibuktikan dengan keterangan seorang pegawai polis ketika dia memberi keterangan dalam Suruhanjaya Siasatan Diraja menyiasat kecederaan semasa dia ditahan.
Menurut Anwar, saksi itu pernah menyatakan bahawa Abdul Gani berada bersama-sama dengan pegawai-pegawai polis yang menunggunya ketika dia dibawa ke Ibu Pejabat Polis Bukit Aman.
Anwar juga menyatakan niat jahat pendakwa raya boleh dibuktikan melalui tindakan Sukma Darmawan Sasmitaat Madja menarik balik pengakuan bersalah atas tuduhan membenarkan dirinya diliwat setelah mendakwa pengakuan itu diperoleh oleh polis secara paksa.
Anwar juga menyatakan selain itu, seorang pereka fesyen, Mior Abdul Razak Yahya, juga telah dituduh membuat keterangan palsu setelah dia membuat pengakuan terpaksa mengaku membenarkan dirinya diliwat.
Menurut Anwar lagi, bekas penulis ucapannya, Dr. Munawar Ahmad Anees juga mendakwa dipaksa oleh polis membuat pengakuan berhubung perbuatan liwat dengan cara yang salah.
Afidavit tersebut juga menyatakan, Anwar pada mulanya telah didakwa di Mahkamah Sesyen pada 29 September tahun lalu dengan sembilan pertuduhan, lima di bawah Seksyen 2 Ordinan Darurat (Kuasa-Kuasa Perlu) 1970, dan yang lain di bawah Seksyen 377B Kanun Keseksaan.
Dia menyatakan atas permohonan Peguam Negara, perbicaraan terhadap tuduhan-tuduhan tersebut telah dipindahkan ke Mahkamah Tinggi (Jenayah) di sini.
Pada 5 November tahun lalu, empat tuduhan di bawah Ordinan 22 telah dibicarakan dan pada penghujung perbicaraan dia didapati bersalah dan dihukum penjara enam tahun.
Menurutnya, pada penghujung kes tersebut, pihak pendakwa telah meminda pertuduhan-pertuduhan supaya supaya mereka tidak lagi perlu membuktikan bahawa perbuatan liwat telah dilakukannya.
Anwar berkata, pindaan kepada pertuduhan-pertuduhan telah dibenarkan sungguhpun keterangan yang memprejudiskan telah diterima pakai sebagai sebahagian daripada kes pendakwaan.


ARKIB : 20/07/1999

Rodwan jelas kesilapan keterangan


KUALA LUMPUR 19 Julai - Asisten Supritendan Mohd. Rodwan Yusof memberitahu Mahkamah Tinggi di sini hari ini bahawa beliau melakukan kesilapan ketika memberikan keterangannya sebelum ini berhubung kes liwat Datuk Seri Anwar Ibrahim dan adik angkatnya, Sukma Darmawan Sasmitaat Madja.
Rodwan menjelaskan bahawa kesilapan itu berkaitan tempat dan waktu Sukma dibawa berjumpa pegawai penyiasat kes itu, Senior Asisten Komisioner (SAC) 1, Musa Hassan.
Dalam keterangan yang pertama, katanya, beliau memberitahu mahkamah bahawa sehari sebelum pengakuan dibuat, Sukma telah dibawa berjumpa Musa di pejabatnya (Rodwan) pada pukul 3.30 petang pada 16 September, 1998.
Bagaimanapun, hari ini, Rodwan menerangkan bahawa Sukma sebenarnya telah dibawa berjumpa Musa pada pukul 4.20 petang pada hari yang sama di pejabat Musa.
Rodwan menjelaskan lagi, kesilapan itu berlaku kerana pada 16 September 1998, beliau berjumpa Sukma sebanyak dua kali, iaitu pukul 3.30 petang di lokap Ibu Pejabat Polis Bukit Aman dan pada pukul 4.20 petang selepas Sukma dibawa ke pejabatnya sebelum beliau membawa tertuduh itu berjumpa Musa.
Beliau berkata demikian ketika memberi jawapannya dalam pemeriksaan balas oleh peguam bela Sukma Gobind Singh Deo.
Rodwan merupakan saksi pendakwa yang dipanggil semula untuk memberi keterangan pada prosiding bicara dalam perbicaraan bagi menyangkal dakwaan Sukma bahawa dia telah dipaksa, diugut dan dipujuk dengan janji sebelum membuat pengakuannya.
Bicara dalam perbicaraan itu untuk menentukan sama ada Sukma memberikan pengakuannya secara sukarela atau sebaliknya.
Pihak pendakwa ingin mengemukakan dokumen pengakuan Sukma itu sebagai bahan bukti dalam perbicaraan utama Anwar atas tuduhan meliwat Azizan Abu Bakar.
Anwar dibicarakan bersama-sama Sukma yang menghadapi dua tuduhan bersubahat dengan Anwar dan meliwat Azizan.
Mereka berdua dituduh melakukan kesalahan itu pada satu malam, di antara Januari hingga Mac 1993, pukul 7.45, di unit No. 10-7-2, Jalan Medang Tanduk, Bangsar di sini.
Perbicaraan utama Anwar dan Sukma masuk hari ke-27 hari ini.
Ketika menjawab soalan lain, Rodwan menerangkan bahawa Sukma sendiri yang meminta untuk berjumpa dengan Musa pada hari tersebut.
Rodwan menafikan apa yang dikatakan oleh Gobind bahawa keterangannya hari ini adalah, 'to serve particular situation' (untuk memenuhi keperluan dalam keadaan tertentu).
Bagaimanapun, saksi itu bersetuju dengan satu soalan peguam bela bahawa keterangan sebelum ini mengenai perkara tersebut adalah tidak benar.
Ketika disoal semula oleh Timbalan Kanan Pendakwa Raya, Datuk Abdul Gani Patail, Rodwan menyatakan bahawa beliau hanya tersilap berhubung masa dan tempat Sukma dibawa berjumpa dengan Musa.
Menurutnya, keterangan yang tidak betul atau kesilapan itu bukan disengajakan.


ARKIB : 28/07/1999

Saksi: Sukma lupa tarikh, tahun kejadian


KUALA LUMPUR 27 Julai - Mahkamah Tinggi di sini hari ini diberitahu bahawa Sukma Darmawan Sasmitaat Madja tidak ingat tarikh dan tahun yang tepat berhubung dakwaan kejadian di mana bekas Timbalan Perdana Menteri, Datuk Seri Anwar Ibrahim, meliwat Azizan Abu Bakar.
Seorang saksi, Hakim Mahkamah Sesyen, Abdul Karim Abdul Jalil berkata, dalam pengakuan Sukma yang dibuat di hadapannya menyebutkan dia (Sukma) tidak ingat dengan tepat tarikh kejadian liwat itu berlaku.
Abdul Karim menyatakan demikian dalam keterangannya semasa disoal semula oleh Timbalan Kanan Pendakwa Raya, Azahar Mohamad.
Beliau merupakan saksi pendakwa yang kelima pada perbicaraan Anwar yang dituduh meliwat bekas pemandu peribadi isterinya, Azizan.
Bekas Timbalan Perdana Menteri itu dibicarakan bersama-sama adik angkatnya, Sukma, yang menghadapi dua tuduhan bersubahat dengannya dan meliwat Azizan.
Terdahulu, Karpal Singh selaku peguam bela Anwar menyoal balas Abdul Karim pada sidang sesi pagi dalam perbicaraan itu yang bermula pukul 10.02 pagi.
Sebelum itu pada pukul 9.13 pagi, Peguam Negara, Tan Sri Mohtar Abdullah dan Timbalan Kanan Pendakwa Raya, Datuk Abdul Gani Patail bersama Karpal dan Jagdeep Singh Deo dilihat masuk ke kamar Hakim Datuk Ariffin Jaka.
Selepas keluar dari kamar hakim pukul 9.39 pagi, Karpal dilihat berbincang sebentar dengan Anwar dan Sukma.
Sebaik sahaja mahkamah bersidang Karpal terus menyoal balas: ''Pengakuan yang direkod pada 17 September 1998 ini adakah arahan pihak atasan, bukan arahan Perdana Menteri, arahan siapa?''
Abdul Karim: ''Saya diarah oleh Hakim Kanan Mahkamah Sesyen, Lim Yee Lan.''
Karpal: ''Selepas merekodkan dokumen ini, awak simpan pengakuan ini?''
Abdul Karim: ''Ya, saya simpan pengakuan asal.''
Karpal: ''Adakah dibuat salinan daripada dokumen asal?''
Abdul Karim: ''Ada, pertamanya salinan pada 17 September 1998, saya serahkan kepada Asisten Supritendan Mohd. Rodwan Yusof, lebih kurang pukul 6.15 petang, sebelum Sukma dibawa balik ke tempat tahanan polis.''
Karpal: ''Adakah Rodwan memohon salinan?''
Abdul Karim: ''Ya, beliau memohon salinan dalam bilik saya setelah saya serah Sukma kepada polis.''
Karpal: ''Adakah awak sedar ada perbicaraan yang melibatkan Sukma di Mahkamah Sesyen Kuala Lumpur pada 19 September tahun lalu?''
Abdul Karim: ''Ya.''
Karpal: ''Adakah pada bila-bila masa dibekalkan salinan kepada peguam Mohd. Noor Don yang mewakili Sukma?''
Abdul Karim: ''Seingat saya tidak beri apa-apa.''
Karpal menyoal: ''Apabila pengakuan direkodkan adakah awak setuju bahawa satu pengakuan telah direkodkan?''
Abdul Karim: ''Ya, saya setuju.''
Karpal: ''Sila lihat isi kandungan P4 (pengakuan). Adakah di mana-mana dalam kandungan itu terdapat satu pengakuan oleh Sukma bahawa dia ada terbabit dengan kesalahan liwat 'pada satu malam, di antara Januari dan Mac 1993, di Tivoli Villa, Jalan Medang Tanduk, Bangsar' melakukan liwat ke atas Azizan Abu Bakar?''
Abdul Karim meneliti kandungan pengakuan itu. Bagaimanapun, Karpal terus menyoal: ''Adakah Sukma atau Anwar melakukan liwat pada 'satu malam, di antara Januari dan Mac 1993' ke atas Azizan?''
Setelah meneliti dokumen itu, Abdul Karim berkata: ''Khususnya di antara Januari hingga Mac 1993, tidak ada.''
Karpal: ''Tidak ada langsung? Bolehkah kamu membaca kedua-dua tuduhan. Jangan bimbang.''
Hakim Ariffin mencelah: ''Tidak ada?''
Abdul Karim: ''Setakat yang saya baca tidak ada.''
Karpal: ''Baca tuduhan dengan ringkas, ini adalah pertuduhan Anwar yang dikatakan seperti yang disebutkan tadi dan Sukma, dua pertuduhan. Apa jadi, tohmahan tidak disebutkan dalam pengakuan?''
Hakim Ariffin bertanya Karpal: ''Adakah kamu merujuk mengenai tarikh atau kesalahan?''
Karpal: ''Saya bertanya tarikh kesalahan-kesalahan itu didakwa berlaku, ia tidak ada?''
Abdul Karim: ''Soalan mengenai tuduhan yang dihadapi oleh kedua-dua tertuduh (Anwar dan Sukma) tidak dinyatakan dengan tepat.''
Karpal menyampuk: ''Bukan dengan tepat tapi tidak ada.''
Hakim Ariffin mencelah: ''Tidak ada disebut di dalam pengakuan.
Karpal: ''Yang Arif, dakwaan mengenai kejadian malam itu tidak ada.''
Abdul Karim: ''Tidak ada secara khusus.''
Karpal: ''Bukan cara khusus, langsung tidak ada?''
Abdul Karim cuba menjelaskan: ''Seperti dalam pertuduhan, tarikh-tarikh tidak ada mengenai tarikh dan tempat seperti yang disebut.''
Karpal: ''Langsung tidak ada, setuju?''
Abdul Karim: ''Setuju.''
Karpal: ''Perkara ini penting.''
Hakim Ariffin: Saya mahu kamu tunjukkan apakah soalannya.''
Di peringkat itu, Karpal berhujah: ''Mengikut Seksyen 115 (2) Kanun Prosedur Jenayah, seorang majistret diwajibkan menyimpan satu pengakuan yang telah direkodkan jika majistret itu akan membicarakan kes itu.''
Hakim Ariffin: ''Seksyen 115 (2) adalah serah dokumen kepada majistret lain.''
Karpal menjawab: ''Ini keperluan untuk menyimpan dengan dirinya sendiri.''
Mohtar bangun membantah Karpal yang membangkitkan perkara tersebut.
Hakim Ariffin: ''Saya telah buat keputusan.''
Karpal: ''Tunggu dulu, Yang Arif. Saya akan tiba pada perkara itu kemudian sebagaimana mengikut undang-undang. Beliau (saksi) menyimpannya mengikut undang-undang.''
Abdul Karim menjawab bahawa beliau setuju.
Karpal menyoal lagi: ''Adakah awak setuju bahawa apa yang didapati di dalam kandungan P4 adalah mengenai perkara-perkara yang lain, bagi tahun-tahun yang lain dan bukan 1993?''
Abdul Karim: ''Masalahnya di sini...''
Karpal meninggi suara: 'Bukan masalah.''
Abdul Karim: ''Biar saya jawab... masalahnya tertuduh menyatakan masa, tarikh tidak ingat. Tahun 1993 langsung tidak disebut oleh tertuduh. Setakat ini tahun 1993 tidak didapati dalam pengakuannya.''
Karpal: ''Itu sahaja soalan balas saya.
Selepas itu Gobind Singh Deo selaku peguam bela Sukma memberitahu bahawa beliau tidak ada soalan terhadap saksi itu.
Azahar yang menyoal semula Abdul Karim mengemukakan soalannya: ''Kamu telah beritahu Yang Arif semasa soal balas, kamu diarahkan oleh Hakim Lim Yee Lan. Adakah awak akan merekodkan pengakuan Sukma jika tidak berpuas hati dia memberikan pengakuan secara sukarela?''
Abdul Karim: ''Saya tidak akan rekodkan.''
Azahar: ''Yang Arif, dengan izin, saya ingin saksi ini rujuk pertuduhan-pertuduhan, sila lihat tuduhan terhadap Anwar dan pertuduhan pindaan kedua terhadap Sukma. Adakah kamu bersetuju dengan saya dalam pertuduhan ini, Anwar dan Sukma masing-masing dituduh melakukan liwat terhadap Azizan di satu unit No.10-7-2, Tivoli Villa pada satu malam, lebih kurang 7.45 malam?''
Abdul Karim: ''Ya.''
Azahar: ''Sila lihat P4 pengakuan yang awak rekod, antara muka surat 12 hingga 14. Baca muka 12 mulai perenggan akhir sehingga muka 14 perenggan kedua terakhir.''
Abdul Karim: ''Ya.''
Azahar: ''Adakah bersetuju dengan saya dalam P4 ini, Sukma ada membuat pengakuan bahawa Datuk Seri Anwar telah meliwat Azizan pada satu malam pukul 7.30 atau pun selepas 7.30 malam di apartmen kepunyaan Sukma di Tivoli Villa?''
Abdul Karim: ''Ada disebutkan Yang Arif.''
Azahar: ''Adakah juga bersetuju dengan saya dalam pengakuan ini, Sukma menyatakan dia tidak ingat dengan tepat tarikh kejadian liwat yang berlaku?''
Abdul Karim: ''Ya, Yang Arif.''


ARKIB : 05/08/1999

Azizan nafi diberi rasuah jawatan


KUALA LUMPUR 4 Ogos - Saksi utama pendakwa, Azizan Abu Bakar menafikan di Mahkamah Tinggi di sini hari ini bahawa beliau diberi 'rasuah' jawatan pengarah syarikat dan sejumlah besar wang untuk membuat kenyataan palsu terhadap Datuk Seri Anwar Ibrahim atas tuduhan meliwatnya.
Azizan memberi sebab mengapa beliau mengambil masa selama lima tahun untuk mendedahkan perkara tersebut kepada umum.
Katanya, perasaan bersalah menguasai dirinya dan wujud kesedaran agar ia tidak berlaku ke atas orang lain.
Beliau menyatakan demikian ketika menjawab soalan bertubi-tubi dalam pemeriksaan balas Christopher Fernando selaku peguam bela bekas Timbalan Perdana Menteri itu yang dituduh meliwat Azizan.
Anwar dibicarakan bersama-sama adik angkatnya, Sukma Darmawan Sasmitaat Madja, yang menghadapi dua tuduhan bersubahat dengannya meliwat Azizan.
Mereka berdua dituduh melakukan kesalahan itu pada satu malam di antara Januari hingga Mac 1993, pukul 7.45 di unit No. 10-7-2, Jalan Medang Tanduk, Bangsar di sini.
Azizan, 38, merupakan saksi pendakwa keenam memberi keterangan dalam perbicaraan Anwar dan Sukma yang masuk hari ke-37 hari ini.
Ketika meneruskan pemeriksaan balas pada sesi pagi ini, Fernando menyoal: ''Azizan, kamu beritahu mahkamah kamu berjumpa dengan Asisten Supritendan Zull Aznam (bekas juruiring Anwar)?''
Azizan: ''Ya, saya ada berjumpa.''
Fernando: ''Adakah selepas kamu jumpa Anwar pada Jun atau Julai 1998? Kamu beritahu mahkamah bahawa kamu pernah berbincang tentang kemalangan jalan raya yang meragut nyawa isteri kamu. Selepas itu adakah Zull Aznam memandu dan membawa kamu balik ke Rawang?''
Azizan: ''Tidak.''
Fernando: ''Adakah beliau bawa kamu pergi ke mana-mana?''
Azizan: ''Tidak.''
Fernando: ''Adakah kamu berjumpa beliau selepas kamu bertemu Anwar?''
Azizan: ''Tidak ada.''
Fernando: ''Adakah kamu jumpa beliau sebelum menemui Anwar?''
Azizan: ''Ada.''
Fernando: ''Adakah kamu memberitahu beliau bahawa kamu merekakan perkara liwat ini untuk wang?''
Azizan: ''Tidak ada.''
Fernando: ''Saya katakan kamu memberitahu Zull Aznam bahawa kamu merekakan perkara ini kerana kamu dijanjikan wang.''
Azizan: ''Tidak setuju.''
Fernando: ''Adakah Ummi (Hafilda Ali) beritahu kamu bahawa beliau diberi satu kontrak oleh Datuk Seri Megat Junid bernilai berjuta-juta ringgit. Ada atau tidak?''
Azizan: ''Tidak.''
Fernando: ''Adakah kamu tahu bahawa Ummi diberi satu kontrak oleh Megat Junid yang bernilai berjuta-juta ringgit?''
Azizan: ''Tidak.''
Fernando: ''Kamu tidak baca 'paper' atau akhbar mengenai perkara ini, ada atau tidak?''
Azizan: ''Maaf Yang Arif, saya tidak faham.''
Hakim Datuk Ariffin Jaka lalu mencelah: ''Apakah relevan Ummi dan Megat Junid ini?''
Fernando: ''Ia relevan untuk menunjukkan bagaimana wang itu masuk.''
Azizan menjawab: ''Saya tidak ada membacanya.''
Hakim Ariffin mencelah dengan soalan: ''Mengenai Megat Junid beri kontrak berjuta-juta ringgit kepada Ummi?''
Azizan: ''Tidak ada.''
Fernando: ''Saya katakan bahawa Ummi memujuk kamu merekakan perkara liwat ini supaya Anwar akan dipecat sebagai Timbalan Perdana Menteri, jawab dengan jujur.''
Azizan: ''Tidak setuju.''
Fernando: ''Dan saya katakan bahawa Ummi berjanji akan membayar sejumlah wang yang besar kepada kamu untuk berbuat demikian.''
Azizan: ''Tak setuju.''
Fernando: ''Dan saya katakan bahawa seleaps berkali-kali dipujuk kamu setuju untuk memasuki satu konspirasi menjatuhkan Anwar.''
Azizan: ''Tidak setuju.''
Fernando: ''Adakah Ummi beritahu kamu bahawa beliau telah berjumpa di antara lain Tun Daim Zainuddin untuk melaksanakan konspirasi ini?''
Azizan: ''Tidak.''
Fernando: ''Beliau (Ummi) tak beritahu kamu beliau jumpa Tun Daim sehingga hari ini?''
Azizan: ''Tak pernah.''
Fernando: ''Adakah Ummi beritahu kamu bahawa antara lain Tun Daim, Megat Junid, Tan Sri Rahim Thamby Chik, Dr. Ristina Majid, Datuk Aziz Shamsuddin adalah orang yang akan memastikan Anwar dipecat daripada jawatan beliau jikalau kamu sanggup membuat pertuduhan-pertuduhan seperti dalam P5.''
Azizan: ''Saya tak faham.''
Di peringkat ini, Hakim Ariffin menjelaskan kepada Azizan soalan itu mengenai pengakuan bersumpahnya.
Azizan: ''Tidak ada.''
Fernando: ''Ada atau tidak selepas kamu tandatangan P5 kamu beritahu kawan-kawan kamu bahawa Ummi adalah jahat dan memujuk kamu menandatangani P5 itu?''
Azizan: ''Tidak.''
Fernando: ''Adakah kamu pada satu ketika beritahu kawan-kawan kamu selepas P5 ini ditandatangani bahawa kamu bosan dengan Ummi yang selalu kacau kamu?''
Azizan: ''Tidak.''
Saksi itu menyatakan beliau beritahu kawan-kawannya bahawa beliau ingin memulakan penghidupan baru.
Fernando: ''Sebagai pengarah syarikat dan eksekutif jualan dan pentadbiran?''
Azizan: ''Tidak, bukan sebagai pengarah tetapi eksekutif jualan di Syarikat Distine Trading Sdn. Bhd.''
Tambahnya, beliau pernah memberitahu kawannya yang bernama Omar Veran Kutty dan seorang yang bernama Ma'amin.
Fernando: ''Boleh beritahu berapakah rumah dan flat yanh kamu miliki pada masa ini?''
Azizan: ''Sebuah rumah sahaja iaitu di Rawang.''
Fernando: ''Adakah itu atas nama kamu sendiri?''
Azizan: ''Bukan. Ia atas nama arwah isteri saya.''
Fernando: ''Azizan, adakah kamu memiliki rumah dan apartmen yang bukan atas nama kamu?''
Hakim Ariffin bertanya Fernando: ''Adakah soalan adil kepada saksi ini?''
Namun Azizan menjawab: ''Tidak ada, Yang Arif.''
Fernando: ''Sekarang kamu tinggal di Alor Gajah, Melaka?''
Azizan:f ''Ya, benar.''
Fernando: ''Kamu tinggal dengan siapa?''
Azizan: ''Bersama rakan tempat saya kerja di Alor Gajah.''
Fernando: ''Saya katakan kamu adalah lembaga pengarah syarikat Azarik Sdn. Bhd., dan jawatan yang kamu pegang masa ini antara lain termasuk sejumlah wang yang besar sebagai rasuah kepada kamu untuk membuat kenyataan palsu terhadap Anwar, setuju atau tidak?''
Azizan: ''Tidak setuju sama sekali.''
Selepas jawapan itu Fernando memberitahu mahkamah bahawa pihaknya akan memanggil beberapa orang saksi.
Hakim Ariffin: ''Saya pasti kamu ada arahan spesifik.''
Fernando mengalihkan soalannya: ''Azizan, kenapa jikalau benar dakwaan liwat terhadap Anwar dan Sukma, kamu menunggu selama lebih kurang lima tahun untuk bawa perkara ini secara terbuka untuk memberitahu dunia?''
Azizan: ''Sebab perasaan bersalah menguasai diri saya dan kesedaran pada diri saya agar perkara yang telah terjadi tidak akan berlaku kepada orang lain.''
Fernando: ''Soalan saya, kenapa kamu tunggu lima tahun bukan lima hari atau lima bulan.''
Pada peringkat ini, Peguam Negara, Tan Sri Mohtar Abdullah yang mengetuai pendakwaan membantah soalan peguam bela itu dengan alasan bahawa Fernando tidak boleh dapat jawapan seperti yang diinginkan.
Hakim Ariffin bersetuju dengan Peguam Negara lalu berkata: ''Dia (Azizan) telah jawab bahawa perasaannya telah sedar dan berfikir tidak mahu perkara ini terjadi, dia telah jawab.''
Fernando: ''Saya mohon izin mahkamah untuk bertanya kenapa mengambil masa lima tahun.''
Hakim Ariffin lalu bertanya Azizan: ''Kenapa lima tahun, ada sebab?''
Azizan: ''Perasaan saya tertekan.''
Fernando yang nampak tidak berpuas hati dengan jawapan Azizan terus menyoal: ''Jikalau benar, kamu tidak tunggu selama lima tahun.'
Hakim Ariffin: ''Dia sudah pun menjawab.''
Fernando mengubah soalan: ''Adakah keputusan kamu untuk menuduh selepas kamu berjumpa Ummi Haflida?''
Azizan: ''Tidak.''
Fernando: ''Tidak! Kamu faham soalan saya. Bukankah selepas kamu jumpa Ummi, kamu setuju untuk buat dakwaan-dakwaan ini terhadap Anwar. Saya menghargai sekiranya mahkamah membenarkan dia menjawab soalan ini.''
Azizan: ''Tidak.''
Fernando: ''Berapa lamakah kamu merancang dengan Ummi sebelum kamu bersetuju untuk menandatangani P5 ini?''
Timbalan Kanan Pendakwa Raya, Datuk Abdul Gani Patail pula bangun membantah soalan itu.
Menurut Gani, faktanya tidak boleh dinafikan.
Hakim Ariffin berkata, Gani boleh menyoal semula Azizan mengenai perkara itu selepas pemeriksaan balas.
Fernando meneruskan soalan: ''Berapa lama kamu merancang?''
Azizan: ''Saya tidak merancang.''
Di peringkat ini, Fernando mengingatkan Gani supaya tidak memimpin saksi itu menjawab soalannya macam 'burung kakak tua'.
Hakim Ariffin mencelah dengan soalan: ''Berapa lama?''
Azizan: ''Saya tidak ada merancang.''
Fernando: ''Baiklah, berapa lama selepas kamu menemui Ummi kamu mengambil masa untuk menandatangani P5?''
Azizan: ''Lebih kurang tiga minggu.
Fernando: ''Pada pendapat kamu mana yang lebih serius: Meletak jawatan sebagai pemandu atau membuat suatu dakwaan seserius ini. Jikalau kamu takut kepada Anwar, mengapa buat dakwaan ini terhadap pemimpin politik.?''
Azizan menyatakan bahawa membuat dakwaan terhadap Anwar adalah lebih serius.
Fernando: ''Semalam kamu sendiri memberitahu mahkamah bahawa Ummi beritahu kamu beliau kenal ramai orang kenamaan untuk meyakinkan kamu supaya menandatangani P5, betul atau tidak.''
Hakim Ariffin mencelah: ''Kenapa kamu ulang-ulang soalan?''
Fernando: ''Saya ada sebab. Tolong bersabar dengan saya. Benar atau tidak?''
Azizan: ''Saya sudah jawab soalan.''
Mohtar membantah: ''Yang Arif, saya tidak mahu memprotes tetapi beliau (Fernando) tidak boleh 'berpusing-pusing' untuk mendapatkan jawapan daripada saksi.''
Hakim Ariffin: ''Beliau sudah jawab semalam. Kamu boleh baca jawapannya.''
Fernando: ''Saya ada sebab untuk menyoal perkara ini, saya minta tolong bersabar.''
Hakim Ariffin: ''Tunjukkan soalan kamu semalam.''
Tetapi Fernando terus menyoal: ''Jawab soalan, setuju atau tidak?'' Para hadirin di galeri awam tergelak kuat apabila melihat Azizan membisu dan terpinga-pinga sahaja.
Hakim Ariffin memandang ke arah Azizan sambil berkata: ''Mengapa tengok saya macam mimpi, kamu lapar.''
Fernando segera menyampuk: ''Jawab soalan hakim, adakah kamu letih dan lapar, nak minta berhenti beritahu mahkamah.''
Azizan: ''Ya, saya rasa letih.''
Fernando: ''Lapar atau tidak?''
Hakim Ariffin: ''Adakah kamu hendak tidur?''
Azizan: ''Saya letih dan lapar.''
Hakim Ariffin: ''Kita tangguh sekarang, kamu (Azizan) pergi makan dan tidur, datang pada sebelah petang.''
Sidang sesi pagi berhenti pukul 12.10 tengah hari.

Laporan: KAMARIAH AHMAD dan NORLIZAH ABAS

ARKIB : 27/10/1999

Mahkamah keluar sapina baru terhadap PM


KUALA LUMPUR 27 Okt - Mahkamah Tinggi di sini, hari ini, mengeluarkan sapina baru terhadap Perdana Menteri Datuk Seri Dr Mahathir Mohamad untuk hadir pada perbicaraan kes liwat Datuk Seri Anwar Ibrahim.
Sapina baru itu mengkehendaki Dr Mahathir hadir di mahkamah pada 1 Nov ini bagi membolehkan pihak pembelaan menemusoal beliau sebelum memutuskan sama ada Perdana Menteri akan dipanggil sebagai saksi bagi kes pembelaan.
Peguam Gobind Singh Deo, yang mewakili adik angkat bekas Timbalan Perdana Menteri, Sukma Darmawan Sasmitaat Madja yang dituduh bersama-sama Anwar, memberitahu wartawan di luar mahkamah bahawa sapina baru itu dikeluarkan bagi menggantikan sapina yang dikeluarkan sebelum ini.
''Kami berharap Perdana Menteri akan menerima sapina itu dan hadir di mahkamah seperti yang dikehendaki,'' kata Gobind lagi.
Sebelum ini, Dr Mahathir berkata beliau sanggup ke mahkamah untuk memberi keterangan pada perbicaraan Anwar jika diberikan senarai soalan-soalan berhubung kes liwat bekas timbalannya itu.
Gobind berkata, ''soal menghantar senarai soalan tidak timbul dan kita jangka yang sapina itu akan sampai kepadanya dalam beberapa hari lagi.''
Pada 18 Okt, mahkamah mengeluarkan sapina terhadap Dr Mahathir tanpa menetapkan tarikh dan pada 21 Okt lepas, Hakim Datuk Arifin Jaka memerintahkan Perdana Menteri untuk hadir di mahkamah esok.
Sapina itu dikeluarkan atas permohonan Sukma.
Anwar, 52, dan Sukma, 38, didakwa meliwat Azizan Abu Bakar, 39, di apartmen Sukma di Tivoli Villa, Bangsar di sini, pada satu malam, antara Januari dan Mac 1993.
Sukma, seorang ahli perniagaan, juga dituduh bersubahat dengan bekas Menteri Kewangan itu untuk meliwat Azizan, bekas pemandu peribadi isteri Anwar di tempat dan masa yang sama.
Anwar dipecat daripada Kabinet pada 2 Sept 1998 kerana sebab-sebab moral


ARKIB : 12/05/2001

Pendakwa gugur lima pertuduhan terhadap Anwar


KUALA LUMPUR 12 Mei - Pihak pendakwaan hari ini menggugurkan lima pertuduhan terhadap Datuk Seri Anwar Ibrahim, yang membabitkan empat kes liwat dan satu kes rasuah di Mahkamah Tinggi.
Pengguguran itu dimaklumkan oleh Timbalan Pendakwa Raya, Azahar Abdul Hamid ketika mahkamah bersidang di bilik mesyuarat pentadbiran Penjara Sungai Buloh di sini hari ini.
Bagaimanapun, Azahar tidak menyatakan apa-apa alasan atau sebab pengguguran pertuduhan terhadap Anwar.
Hakim Datuk S. Augustine Paul yang mendengar kes itu memerintahkan supaya Anwar, 53, dilepas dan dibebaskan daripada semua pertuduhan terbabit.
Anwar hadir pada prosiding itu yang mengambil masa beberapa minit.
Anwar kini menjalani hukuman penjara enam tahun atas empat kesalahan rasuah kerana campur tangan dalam penyiasatan polis mengenai dakwaan salah laku seksual terhadapnya, yang membawa kepada pemecatannya daripada kabinet pada 2 September, 1998.
Beliau juga didapati bersalah oleh Mahkamah Tinggi pada 8 Ogos tahun lalu kerana meliwat Azizan Abu Bakar, bekas pemandu isterinya, Datin Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail, dan dijatuhi hukuman penjara sembilan tahun.
Hakim Datuk Arifin Jaka yang mendengar kes itu memerintahkan Anwar menjalani hukuman itu selepas tamat tempoh hukuman penjara enam tahunnya sekarang.
Dua daripada tuduhan liwat terhadap Anwar yang digugurkan hari ini membabitkan Anwar; adik angkatnya kelahiran Indonesia, Sukma Darmawan Sasmitaat Madja; dan bekas penulis ucapannya warga Pakistan, Dr Munawar Aness - kedua-duanya telah dijatuhi hukuman penjara masing-masing enam bulan pada 19 September, 1998 selepas mengaku bersalah membenarkan Anwar meliwat mereka.
Dua lagi tuduhan liwat melibatkan seorang bernama Hairany Mohamed Naffis dan pereka fesyen, Mior Abdul Razak Yahya.
Tuduhan rasuah yang digugurkan hari ini mendakwa Anwar menggunakan kedudukannya untuk menghalang Badan Pencegah Rasuah (BPR) daripada meneruskan penyiasatan melibatkan bekas setiausaha sulitnya, Mohamed Azmin Ali.
Sementara itu, isteri Anwar yang juga presiden Parti Keadilan Nasional, Wan Azizah memberitahu media bahawa beliau bersyukur dengan keputusan hari ini.
Bagaimanapun, beliau tidak berpuas hati terhadap kelewatan Hakim Arifin menyampaikan alasan penghakimannya dalam kes liwat Anwar yang telah disabitkan sembilan bulan lalu. - Bernama


ARKIB : 10/07/2002

Rayuan terakhir Anwar ditolak


KUALA LUMPUR 10 Julai - Mahkamah Persekutuan hari ini mengesahkan pensabitan dan hukuman penjara enam tahun yang dijatuhkan oleh Mahkamah Tinggi ke atas Datuk Seri Anwar Ibrahim atas empat tuduhan rasuah, tiga tahun lalu.
Ketua Hakim Negara, Tun Mohamed Dzaiddin Abdullah yang mengumumkan keputusan tersebut berkata, mahkamah dengan sebulat suara menolak rayuan Anwar terhadap pensabitan dan hukuman penjara itu.
Mohamed Dzaiddin yang bersidang bersama Hakim Besar Sabah dan Sarawak, Tan Sri Steve Shim Lip Kiong dan Hakim Mahkamah Persekutuan, Datuk Haidar Mohamed Noor pada 2 April lalu menangguhkan keputusan selepas mendengar hujah pihak pembela dan pendakwa selama enam hari.
Bagaimanapun, Mohamed Dzaiddin memberitahu bilik mahkamah yang penuh sesak itu yang beliau tidak bercadang untuk membacakan alasan penghakiman itu kerana ia setebal 60 muka surat.
Dalam menolak rayuan Anwar itu terhadap pensabitan, Mohamed Dzaiddin berkata, panel hakim itu telah memeriksa rekod prosiding dan alasan penghakiman Hakim Mahkamah Tinggi "secermat yang boleh" dan alasan penghakiman Mahkamah Rayuan dalam mengesahkan keputusan hakim yang arif itu.
"Kami gembira yang kesilapan-kesilapan yang diadukan itu bukan kerana salah laksana keadilan dan oleh itu kami perlu mengesahkan pensabitan tersebut," katanya.
Dalam menolak rayuan itu terhadap hukuman yang dikenakan, Mohamed Dzaiddin berkata, selepas mempertimbangkan alasan yang diberikan oleh Hakim Datuk S. Augustine Paul, mahkamah berpuas hati yang hukuman penjara enam tahun bermula dari tarikh pensabitan bukan kerana kesilapan prinsip atau undang-undang.
"Oleh itu, kita tidak melihat apa-apa alasan untuk campur tangan dalam hak budi bicara beliau. Pada masa yang sama, kami menolak rayuan terhadap hukuman itu," kata beliau lagi.
Selepas mendengar keputusan mahkamah itu, Anwar bingkas bangkit dan membacakan satu kenyataan satu setengah muka surat mengecam badan kehakiman dan mendakwa dirinya sebagai "mangsa konspirasi politik".
Mohamed Dzaiddin beberapa kali memberitahu Anwar supaya berhenti membaca kenyataan itu, tetapi bekas Timbalan Perdana Menteri itu tidak menghiraukannya. Ketua hakim itu kemudian duduk balik di kerusinya sehingga Anwar habis membaca kenyataan itu.
Semasa panel tiga hakim itu berjalan keluar, anggota keluarga Anwar dan penyokong-penyokongnya melaung sebutan "Allahu Akbar" dan ada antara mereka yang tidak mahu berdiri untuk memberi penghormatan kepada hakim-hakim berkenaan.
Anwar yang nampak resah dan kecewa dengan keputusan mahkamah tersebut dikerumuni oleh pemberita dan selepas itu kedengaran laungan reformasi oleh anggota keluarga dan penyokong-penyokongnya di bilik mahkamah.
Bagaimanapun, tiada kejadian tidak diingini yang berlaku kerana polis berjaya mengawal keadaan sebelum mengarahkan mereka dalam bilik mahkamah untuk bersurai.
Mahkamah Rayuan pada, 29 April, 2000, mengesahkan pensabitan dan hukuman yang dikenakan oleh Mahkamah Tinggi pada 14 April, 1999, ke atas Anwar kerana masuk campur dalam siasatan polis berhubung dakwaan salah laku seks terhadap beliau.
Anwar dituduh mengarahkan bekas Pengarah Cawangan Khas, Datuk Mohamed Said Awang dan timbalannya, Datuk Amir Junus untuk memaksa Ummi Hafilda Ali dan Azizan Abu Bakar menarik balik dakwaan liwat dan zina terhadap beliau.
Anwar didapati bersalah kerana melakukan kesalahan-kesalahan itu antara 12 Ogos dan 27 Ogos, 1997, dan dipenjarakan enam tahun atas setiap satu daripada empat tuduhan amalan rasuah.
Mahkamah Tinggi telah memerintahkan hukuman penjara itu dijalankan serentak bermula pada tarikh hukuman.
Anwar diwakili oleh satu pasukan peguam yang diketuai oleh Raja Aziz Addruse sementara Peguam Negara, Datuk Abdul Gani Patail mengetuai pasukan pendakwaan.
Anwar telah dipecat pada 2 September 1998 dan ditahan di bawah Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA) pada 20 September tahun yang sama kerana mengetuai demonstrasi antikerajaan di sini, sebelum dihadapkan ke mahkamah atas tuduhan amalan rasuah.
Beliau juga menjalani satu lagi hukuman penjara selama sembilan tahun kerana tuduhan meliwat. Hukuman itu dikenakan oleh Mahkamah Tinggi pada dua tahun lalu dan masih menunggu keputusan rayuan.
Keadaan di luar bangunan Sultan Abdul Samad yang menempatkan Mahkamah Persekutuan, menyaksikan bilangan penyokong yang lebih kecil berbanding bilangan yang datang semasa perbicaraan beliau dua tahun lalu.
Seramai 300 penyokong beliau mula berkumpul di hadapan bangunan itu dari jam 7.30 pagi, lebih kurang sejam sebelum Anwar dibawa ke mahkamah dalam kenderaan pacuan empat roda polis pada lebih kurang 8.45 pagi.
Selepas keputusan mahkamah itu diumumkan, anak sulung Anwar, Nurul Ezzah muncul di luar bangunan untuk memberikan ucapan ringkas dan membaca satu kenyataan oleh Anwar.
Ini disusuli oleh satu lagi ucapan oleh Naib Presiden Keadilan, Mohamed Azmin Ali.
Beliau memberitahu pemberita yang Presiden Keadilan, Datin Seri Dr Wan Azizah Ismail tidak berada di mahkamah kerana berada di luar negara.
Antara yang turut hadir di Mahkamah Persekutuan itu ialah bekas Ketua Hakim Negara, Tun Salleh Abas dan Pengerusi DAP, Lim Kit Siang.
Penyokong-penyokong itu bersurai tanpa sebarang kejadian tidak diingini, pada lebih kurang 12.15 tengah hari. - Bernama


ARKIB : 02/09/2004

Kerajaan tidak campur tangan keputusan sabitan kes liwat Anwar


PUTRAJAYA 1 Sept. - Perdana Menteri, Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi berkata, kerajaan menyerahkan sepenuhnya kepada budi bicara mahkamah soal rayuan Datuk Seri Anwar Ibrahim terhadap sabitan kes liwat itu yang dijangka diumumkan esok.
``Esok ada kes mahkamah dan kes beliau (Anwar) akan didengar, dan keputusan akan dibuat... Kita tidak campur tangan dalam keputusan badan kehakiman. Tentulah (kerajaan menyerahkan kepada mahkamah).
``Tidak ada apa yang kita bimbangkan. Tidak ada apa-apa,'' kata Abdullah pada sidang akhbar selepas menyampaikan ucaptama perasmian Sidang Kemuncak Perniagaan Panel Penasihat Antarabangsa Koridor Raya Multimedia (MSC-IAP), di Pusat Konvensyen Putrajaya, di sini hari ini.
Beliau ditanya mengenai jangkaannya terhadap keputusan rayuan bekas Timbalan Perdana Menteri itu terhadap sabitan kes liwat.
Mahkamah Rayuan di sini dijangka mengumumkan kes rayuan Anwar itu esok.
Anwar dijatuhkan hukuman penjara sembilan tahun mulai 9 Ogos 2000 atas kesalahan meliwat bekas pemandunya, Azizan Abu Bakar.
Ia bagaimanapun berkuat kuasa selepas beliau menjalani hukuman penjara enam tahun kerana kesalahan rasuah sejak beliau ditangkap pada 1998.
Keputusan mahkamah esok, jika memihak kepadanya, akan membolehkan Anwar dibebaskan.


ARKIB : 02/09/2004

Anwar bebas apabila mahkamah ketepikan sabitan liwat


Putrajaya 2 Sept _ Bekas Timbalan Perdana Menteri Datuk Seri Anwar Ibrahim dibebaskan hari ini selepas hampir enam tahun menjalani hukuman penjara apabila Mahkamah Persekutuan membenarkan rayuannya terhadap sabitan bagi kesalahan liwat.
Hakim-hakim Mahkamah Persekutuan Datuk Abdul Hamid Mohamad, Datin Paduka Rahmah Hussain dan Tengku Datuk Baharuddin Shah Tengku Mahmud menerusi keputusan majoriti 2-1 untuk mengetepikan sabitan dan hukuman penjara sembilan tahun yang dikenakan terhadap Anwar pada 2 Ogos, 2000.
Anwar, 57, pada 14 April, 1999 telah dijatuhi hukuman penjara enam tahun terhadap empat kesalahan rasuah berhubung penyalahgunaan kuasa dengan campur tangan dalam penyiasatan polis terhadap dakwaan salah laku seksual.
Anwar dibebaskan dari penjara hari ini iaitu genap enam tahun beliau dipecat daripada Kabinet.
Mahkamah turut mengetepikan sabitan dan hukuman penjara enam tahun terhadap adik angkat Anwar, Sukma Darmawan Sasmitaat Madja.
Mereka didapati bersalah meliwat pemandu keluarga Anwar, Azizan Abu Bakar, di apartmen Sukma di Tivoli Villa, Bangsar di sini antara Januari dan Mac 1993.
Anwar mengucapkan terima kasih kepada para hakim yang telah mengetepikan sabitan dan hukumannnya sambil berkata: "Semoga Allah Merahmati Anda."
Di luar mahkamah, beliau berkata kepada pemberita: "Syukur kepada Allah kerana semuanya sudah berakhir. Tetapi saya kekal komited dengan perjuangan saya bagi keadilan.
"Saya juga ingin menyuarakan penghargaan saya kepada perdana menteri."
Anwar tiba di mahkamah dengan berkerusi roda dan memakai "neck support" dari Hospital Kuala Lumpur, tempat beliau menjalani rawatan perubatan, diiringi beberapa buah kereta peronda polis serta motosikal pengiring.
Kenderaan itu seterusnya dilihat memasuki kawasan tempat letak kereta bawah tanah di bahagian belakang mahkamah.
Bagaimanapun wartawan dan jurugambar yang berada di situ tidak dapat masuk ke kawasan itu kerana ia kemudiannya dikunci.
Kira-kira 400 penyokong Anwar kelihatan berada di luar mahkamah, termasuk daripada Parti Keadilan dan PAS. Mereka mula memenuhi ruang kawasan mahkamah seawal 7 pagi.
Antara yang kelihatan berada di kawasan tersebut ialah Naib Presiden Keadilan Saifuddin Nasution Ismail, Setiausaha Agung PAS Nasaruddin Mat Isa dan anggota Parlimen Seputeh Teresa Kok Suh Sim.
Hakim Abdul Hamid dalam penghakiman setebal 88 muka surat berkata, pihak pendakwaan gagal membuktikan tanpa keraguan munasabah kes terhadap Anwar dan Sukma, seperti yang dikehendaki oleh undang-undang berkaitan, mengenai keterangan yang boleh diterima dan sejajar dengan prinsip undang-undang yang sudah termaktub.
Beliau berkata walaupun jika mahkamah mendapati ada keterangan bagi mengesahkan Anwar dan Sukma terlibat dalam kegiatan homoseksual dan terdorong untuk mempercayai bahawa perbuatan yang didakwa itu memang berlaku, tetapi mahkamah hanya boleh mensabitkan mereka sekiranya pihak pendakwaan berjaya membuktikan tanpa sebarang keraguan mengenai kesalahan itu.
Hakim Abdul Hamid berkata isu yang perlu ditentukan oleh mahkamah di akhir kes pendakwaan ialah sama ada mereka telah membuktikan tanpa keraguan munasabah bahawa Anwar dan Sukma telah meliwat Azizan di Tivoli Villa pada satu malam antara Januari dan Mac 1993, dan bagi Sukma pula, sama ada dia bersubahat dengan Anwar melakukan kesalahan itu.
Mahkamah menetapkan bahawa hakim yang mengendalikan perbicaraan seharusnya tidak menerima sesuatu pengakuan jika terdapat sebarang kesangsian semasa pengakuan itu dibuat atau dirakamkan.
Semasa menggulung keterangan, Hakim Abdul Hamid berkata bahawa nampaknya pelbagai perkara luar biasa berlaku berhubung tangkapan Sukma dan pengakuannya, sebelum dan selepas pengakuan itu dibuat.
Pengakuan itu dibuat 10 hari selepas soal siasat intensif dilakukan dan 12 hari selepas penahanannya (sehingga tarikh dia membuat kenyataan itu kepada seorang majistret), sedangkan pada asalnya dia ditangkap sebagai seorang saksi dan disoal siasat sebagai seorang pesalah dan akhirnya menjadi orang tertuduh.
Hakikatnya ialah dia dihadapkan ke mahkamah dua hari selepas itu kerana membenarkan Anwar meliwatnya, dan catatan mengenainya dikemukakan sebagai bukti dalam perbicaraannya.
* Mahkamah juga mendapati bahawa Azizan adalah seorang yang bersubahat. Oleh itu, keterangan sokongan mengenai perwatakan yang menyakinkan dan tidak dapat ditolak, adalah diperlukan.
Berdasarkan keterangan Azizan sendiri, dia diliwat 10 hingga 15 kali di pelbagai tempat termasuk di rumah Anwar dalam tempoh beberapa tahun. Dia tidak pernah membuat sebarang laporan, tidak pernah mengadu mengenainya dan tidak segera meletak jawatan daripada pekerjaannya selepas dia diliwat buat pertama kalinya.
Walaupun keterangan Dr Mohamed Fadzil Man yang memeriksa Sukma pada 10 Nov 1994 dan bekas Ketua Polis Negara Tun Haniff Omar dan perilaku Anwar mengesahkan penglibatan Anwar dan Sukma dalam kegiatan homoseksual, keterangan seperti itu tidak menyokong cerita Azizan bahawa dia diliwat di tempat dan pada masa dan tarikh seperti yang disebut dalam tuduhan.
Tanpa keterangan sokongan, adalah tidak wajar untuk menghukum mereka semata-mata berdasarkan keterangan seorang yang bersubahat melainkan jika keterangannya begitu meyakinkan atau sebab lain yang boleh diberi pertimbangan khas tetapi ini tidak ditemui oleh mahkamah.
Dalam penghakimannya, Hakim Abdul Hamid berkata undang-undang yang berkaitan itu memerlukan pihak pendakwaan membuktikan kesnya tanpa sebarang keraguan munasabah sebelum memanggil tertuduh membela diri.
Beliau berkata mahkamah mendapati bahawa Mahkamah Tinggi telah terkilaf dengan memanggil kedua-dua tertuduh membela diri, dan sepatutnya, mereka dibebaskan di akhir kes pendakwaan.
Berikut adalah antara sebab-sebab yang diberikan oleh Hakim Abdul Hamid:
* Bahagian penting kesalahan itu tidak dibuktikan oleh pihak pendakwaan, kerana Azizan, satu-satunya sumber mengenai tarikh kesalahan itu, menunjukkan dia tidak konsisten dan bercanggah semasa memberikan keterangan mengenai isu itu, dan dengan itu menjadikan beliau seorang saksi yang tidak boleh dipercayai.
Keterangan Azizan mengenai tarikh kejadian itu disangsikan kerana dia memberikan tiga tarikh berbeza melibatkan tiga tahun berlainan -- dua yang pertama masing-masingnya merangkumi tempoh satu(bulan dan yang satu lagi meliputi tempoh tiga bulan.
Dalam tuduhan bertarikh 5 Okt 1998 terhadap Anwar berkaitan Tivoli Villa, tarikh kesalahan dilakukan yang diberikan oleh Azizan adalah Mei 1994.
Apabila Sukma didakwa pada 23 April 1999, tarikh kesalahan yang dinyatakan ialah Mei 1992 dan tuduhan terhadap Anwar dipinda dari Mei 1994 kepada Mei 1992.
Pada 7 Jun 1999, tuduhan-tuduhan itu sekali lagi dipinda dari Mei 1992 kepada "antara Januari dan Mac 1993".
* Pengakuan Sukma tidak boleh diterima kerana ia seolah-olah tidak dibuat secara sukarela. Jika diterima sekalipun, ia tidak akan menyokong tarikh kesalahan itu didakwa dilakukan.
Hakim Rahmah pula dalam penghakiman berbezanya, berkata walaupun terdapat percanggahan dalam keterangan Azizan berhubung tarikh kesalahan itu dilakukan, itu tidak sewenang-wenangnya menjadikan Azizan seorang saksi yang tidak boleh dipercayai dan keseluruhan keterangan mengenai ceritanya tidak dapat diterima.
Percanggahan itu tidak memudaratkan kes pendakwaan memandangkan dalam kesalahan seksual, tarikh bukannya intipati penting dalam pertuduhan.
Mengenai isu sama ada Sukma membuat pengakuan secara sukarela, hakim itu mendapati tidak ada sebab yang kuat untuk menolak keputusan Hakim Mahkamah Tinggi dan juga Mahkamah Rayuan.
Beliau bersetuju bahawa butiran dalam pengakuan itu mestilah diberikan secara sukarela dan juga bersetuju dengan keputusan Hakim Mahkamah Tinggi bahawa Azizan bukan seorang yang bersubahat.
Tidak ada apa-apa yang menunjukkan Azizan "akur sepenuhnya dengan niat jahat seorang yang lain untuk satu tempoh tertentu, sehinggalah dia mulai bimbang atau kerana sebab lain, menentang bekas rakannya dan memberikan maklumat mengenainya."
Hakim Rahmah berkata beliau berpendapat Azizan bukannya seorang yang bersubahat tetapi seorang mangsa rogol dan malu serta takut membuat laporan terhadap kedua-duanya.
Oleh itu, katanya, memandangkan Azizan bukan seorang yang bersubahat, keterangan sokongan tidak diperlukan bagi mahkamah membuat keputusan bahawa Azizan boleh dipercayai.


ARKIB : 03/09/2004

Pendakwa gagal bukti kes liwat Anwar, Sukma


PUTRAJAYA 2 Sept. - Pihak pendakwaan didapati telah gagal membuktikan tanpa keraguan yang munasabah kes terhadap Datuk Seri Anwar Ibrahim dan adik angkatnya, Sukma Darmawan Sasmitaat Madja dalam pertuduhan meliwat Azizan Abu Bakar.
Hakim Datuk Abdul Hamid Mohamad dalam penghakiman majoriti 2-1, setebal 88 muka surat berkata, kegagalan pendakwa itu meliputi apa yang dikehendaki oleh undang-undang berkaitan keterangan yang boleh diterima dan sejajar dengan prinsip undang-undang yang sudah termaktub.
Hakim Abdul Hamid bersama Hakim Mahkamah Rayuan, Datuk Tengku Baharudin Shah Tengku Mahmud memutuskan membenarkan rayuan Anwar dan Sukma manakala Hakim Mahkamah Persekutuan, Datin Paduka Rahmah Hussain membuat keputusan menentang rayuan itu.
Hakim Abdul Hamid berkata, walaupun jika mahkamah mendapati ada keterangan bagi mengesahkan Anwar dan Sukma terlibat dalam kegiatan homoseksual dan terdorong untuk mempercayai bahawa perbuatan yang didakwa itu memang berlaku, tetapi mahkamah hanya boleh mensabitkan mereka sekiranya pihak pendakwaan berjaya membuktikan tanpa sebarang keraguan mengenai kesalahan itu.
Hakim Abdul Hamid berkata, isu yang perlu ditentukan oleh mahkamah di akhir kes pendakwaan ialah sama ada mereka telah membuktikan tanpa keraguan munasabah bahawa Anwar dan Sukma telah meliwat Azizan di Tivoli Villa pada satu malam antara Januari dan Mac 1993, dan bagi Sukma pula, sama ada dia bersubahat dengan Anwar melakukan kesalahan itu.
Mahkamah menetapkan bahawa hakim yang mengendalikan perbicaraan seharusnya tidak menerima sesuatu pengakuan jika terdapat sebarang kesangsian semasa pengakuan itu dibuat atau dirakamkan.
Semasa menggulung keterangan, Hakim Abdul Hamid berkata bahawa nampaknya pelbagai perkara luar biasa berlaku berhubung tangkapan Sukma dan pengakuannya, sebelum dan selepas pengakuan itu dibuat.
Pengakuan itu dibuat 10 hari selepas soal siasat intensif dilakukan dan 12 hari selepas penahanannya (sehingga tarikh dia membuat kenyataan itu kepada seorang majistret), sedangkan pada asalnya dia ditangkap sebagai seorang saksi dan disoal siasat sebagai seorang pesalah dan akhirnya menjadi orang tertuduh.
Hakikatnya ialah dia dihadapkan ke mahkamah dua hari selepas itu kerana membenarkan Anwar meliwatnya, dan catatan mengenainya dikemukakan sebagai bukti dalam perbicaraannya.
Mahkamah juga mendapati bahawa Azizan adalah seorang yang bersubahat. Oleh itu, keterangan sokongan mengenai perwatakan yang menyakinkan dan tidak dapat ditolak, adalah diperlukan.
Berdasarkan keterangan Azizan sendiri, dia diliwat 10 hingga 15 kali di pelbagai tempat termasuk di rumah Anwar dalam tempoh beberapa tahun. Dia tidak pernah membuat sebarang laporan, tidak pernah mengadu mengenainya dan tidak segera meletak jawatan daripada pekerjaannya selepas dia diliwat buat pertama kalinya.
Walaupun keterangan Dr. Mohd. Fadzil Man yang memeriksa Sukma pada 10 November 1994 dan bekas Ketua Polis Negara, Tun Haniff Omar dan perilaku Anwar mengesahkan penglibatan Anwar dan Sukma dalam kegiatan homoseksual, keterangan seperti itu tidak menyokong cerita Azizan bahawa dia diliwat di tempat dan pada masa dan tarikh seperti yang disebut dalam tuduhan.
Tanpa keterangan sokongan, adalah tidak wajar untuk menghukum mereka semata-mata berdasarkan keterangan seorang yang bersubahat melainkan jika keterangannya begitu menyakinkan atau sebab lain yang boleh diberi pertimbangan khas tetapi ini tidak ditemui oleh mahkamah.
Dalam penghakimannya, Hakim Abdul Hamid berkata undang-undang yang berkaitan itu memerlukan pihak pendakwaan membuktikan kesnya tanpa sebarang keraguan munasabah sebelum memanggil tertuduh membela diri.
Beliau berkata mahkamah mendapati bahawa Mahkamah Tinggi telah terkhilaf dengan memanggil kedua-dua tertuduh membela diri, dan sepatutnya, mereka dibebaskan di akhir kes pendakwaan.
Berikut adalah antara sebab-sebab yang diberikan oleh Hakim Abdul Hamid:
Bahagian penting kesalahan itu tidak dibuktikan oleh pihak pendakwaan, kerana Azizan, satu-satunya sumber mengenai tarikh kesalahan itu, menunjukkan dia tidak konsisten dan bercanggah semasa memberikan keterangan mengenai isu itu, dan dengan itu menjadikan beliau seorang saksi yang tidak boleh dipercayai.
Keterangan Azizan mengenai tarikh kejadian itu disangsikan kerana dia memberikan tiga tarikh berbeza melibatkan tiga tahun berlainan - dua yang pertama masing-masing merangkumi tempoh satu bulan dan yang satu lagi meliputi tempoh tiga bulan.
Dalam tuduhan bertarikh 5 Oktober 1998 terhadap Anwar berkaitan Tivoli Villa, tarikh kesalahan dilakukan yang diberikan oleh Azizan adalah Mei 1994.
Apabila Sukma didakwa pada 23 April 1999, tarikh kesalahan yang dinyatakan ialah Mei 1992 dan tuduhan terhadap Anwar dipinda dari Mei 1994 kepada Mei 1992.
Pada 7 Jun 1999, tuduhan-tuduhan itu sekali lagi dipinda dari Mei 1992 kepada `antara Januari dan Mac 1993'.
Pengakuan Sukma tidak boleh diterima kerana ia seolah-olah tidak dibuat secara sukarela. Jika diterima sekalipun, ia tidak akan menyokong tarikh kesalahan itu didakwa dilakukan.
Hakim Rahmah pula dalam penghakimannya, berkata walaupun terdapat percanggahan dalam keterangan Azizan berhubung tarikh kesalahan itu dilakukan, itu tidak sewenang-wenangnya menjadikan Azizan seorang saksi yang tidak boleh dipercayai dan keseluruhan keterangan mengenai ceritanya tidak dapat diterima.
Percanggahan itu tidak memudaratkan kes pendakwaan memandangkan dalam kesalahan seksual, tarikh bukannya intipati penting dalam pertuduhan.
Mengenai isu sama ada Sukma membuat pengakuan secara sukarela, hakim itu mendapati tidak ada sebab yang kuat untuk menolak keputusan Hakim Mahkamah Tinggi dan juga Mahkamah Rayuan.
Beliau bersetuju bahawa butiran dalam pengakuan itu mestilah diberikan secara sukarela dan juga bersetuju dengan keputusan Hakim Mahkamah Tinggi bahawa Azizan bukan seorang yang bersubahat.
Tidak ada apa-apa yang menunjukkan Azizan `akur sepenuhnya dengan niat jahat seorang yang lain untuk satu tempoh tertentu, sehinggalah dia mulai bimbang atau kerana sebab lain, menentang bekas rakannya dan memberikan maklumat mengenainya'.
Hakim Rahmah berkata beliau berpendapat Azizan bukannya seorang yang bersubahat tetapi seorang mangsa rogol dan malu serta takut membuat laporan terhadap kedua-duanya.
Oleh itu katanya, memandangkan Azizan bukan seorang yang bersubahat, keterangan sokongan tidak diperlukan bagi mahkamah membuat keputusan bahawa Azizan boleh dipercayai.